Ganjar Tumbang di Kandang Banteng, Faktor Jokowi Effect dan Tsunami Politik

Prabowo-Gibran mengalahkan pesaingnya Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pasangan yang diusung PDI-P – di kantung basis suara partai berlambang banteng ini. Dimana pada 2019, Jokowi menang mutlak saat maju sebagai Calon Presiden incumbent.

Ganjar Pranowo, Joko Widodo dan Prabowo Subianto

Jakarta, EDITOR.ID,- Kejutan politik terjadi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ganjar Pranowo-Mahfud MD tumbang di ‘kandang banteng’, daerah-daerah yang selama ini menjadi lumbung suara PDI-Perjuangan (PDI-P), merujuk hasil hitung cepat Pilpres 2024.

Banyak kalangan menilai kekalahan Ganjar-Mahfud di basis massa PDIP tak terlepas dari pengaruh kuat Presiden Joko Widodo di masyarakat akar rumput di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara dan Papua. Pengamat dan peneliti menyebut sebagai “Jokowi Effet”. Karena pada Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang mutlak di wilayah tersebut.

Mayoritas lembaga menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang berdasar data hasil hitung cepat sementara. Persentasenya cukup tinggi yakni di atas 57 persen. Gap atau jarak suara dengan dua kompetitornya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD cukup jauh.

Bahkan Prabowo-Gibran mengalahkan pesaingnya Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pasangan yang diusung PDI-P – di kantung basis suara partai berlambang banteng ini. Dimana pada 2019, Jokowi menang mutlak saat maju sebagai Calon Presiden incumbent.

Relawan: Jokowi Effect dan Door to Door Relawan Jokowi

Ketua Umum Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi, Muhammad Isnaini mengatakan bahwa kesuksesan kampanye paslon 02 tak lepas dari Jokowi effect.

Jokowi effect yang dimaksud Isnaini adalah loyalitas, dukungan, kecintaan sukarelawan dan masyarakat kepada sang presiden. Hampir semua lembaga survei telah memperlihatkan 80 persen masyarakat puas atas kinerja Presiden Jokowi dan mereka sangat cinta dengan Jokowi.

Dia mengatakan paternalistik sosiologis nama Jokowi itu sungguh sangat sensitif. Ketika Jokowi difitnah, direndahkan dan dicaci maki dengan berbagai tuduhan miring di media sosial, menurut Isnaini, maka banyak rakyat di bawah pendukung militan Jokowi merasa ikut marah dan sakit hati karena ada yang merendahkan Jokowi.

Mereka melakukan pembalasan dengan tak memberikan suara ke paslon Ganjar-Mahfud.

“Pilpres kemarin itulah momen pembalasan itu. Baru kita sentuh untuk penguatan lewat tabloid kanvasing door to door, sudah berantakan. Nama Jokowi itu sakral bagi kami. Bukan kultus individu tetapi kecintaan mendalam karena kerja nyata bagi rakyat,” ujar Isnaini kepada wartawan, Kamis (15/2).

Lebih lanjut, Isnaini mengatakan bahwa Jokowi effect selama ini selalu dilihat minor, terutama di Jateng dan DIY.

Relawan Jokowi: Tsunami Politik Pembalasan Rakyat Karena Jokowi Direndahkan

Dia mengatakan ‘Jokowi Effect’ kerap dikaitkan dengan bansos dan lainnya. Padahal, menurut dia, ‘Jokowi Effect’ berkaitan dengan nama dan kerja para relawan Jokowi di akar rumput.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: