Jakarta, EDITOR.ID,- Hari ini keluarga besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kembali berbangga dan harum namanya. Pasalnya, dosen muda mereka, Dr. Mutia Rahmah M.A sukses meraih gelar Doktor ke-53 di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI).
Semakin membanggakannya lagi Dr. Mutia Rahmah yang lulus dengan predikat cumlaude. Dalam ujian promosi doktor yang berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025, Mutia Rahmah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para guru besar dan penguji dari Fakultas Ilmu Pemerintahan, Universitas Indonesia.
Dalam disertasinya Mutia Rahmah memaparkan tentang “Konstruksi Model Dinamika Collaborative Governance dalam Implementasi Kebijakan Penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang”. Mutiah Rahmah meneliti terkait penanganan stunting di Kabupaten Sumedang.
Para penguji disertasi Mutiah diantaranya Prof. Dr. Ratu Ayu Dewi Sartika M.Sc, Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ, promotor, Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu M.Si, Ketua sidang Prof. Dr. Retno Kusumastuti H,M.Si.
Juga ada penguji Dr. Lina Miftahul Jannah M.Si, Co-Promotor Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si.
Sidang pomosi Doktor dalam bidang ilmu administrasi, dihadiri sejumlah undangan, tampak hadir diacara pengukuhan Dr Mutia Rahmah, walikota Depok, Dr H Supian Suri MM, Staf ahli menteri Dalam negeri Prof. Dr. Muchlis Hamdi MA, Mantan Rektor IIP Prof. Dr. Ngadisah MA.
Acara ini juga dihadiri oleh Rektor IPDN Dr.Halilul MA, dan Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID Asri Hadi MA yang juga mantan Dosen IIP-IPDN.

Tak lupa Asri Hadi menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Dr. Mutia Rahmah M.A. Asri mengaku mengenal Mutia sejak masih menjadi dosen muda. Ia pernah menjadi rekan kerja Asri.
“Saya kenal dengan Mutia sejak beliau menjadi dosen muda di IPDN dan menjadi rekan kerja yang saling melengkapi. Saya melihat potensi Mutia Rahmah akan menjadi dosen muda yang berprestasi dan penuh dengan gagasan serta multi talenta,” ujarnya.
Selain dihadari sejumlah tokoh, puluhan karangan bunga memenuhi halaman gedung FIA, UI di Depok, Jawa Barat. karangan bunga itu berisi ucapan selamat keberhasilan promosi Doktor Mutia Rahmah dari berbagai pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat.
Seusai menguji desertasi para penguji melakukan rapat guna menentukan hasil dari penelitian tersebut. Setelah para penguji rapat, mereka menyatakan Mutia Ramah berhak menyandang gelar Doktor dengan nilai akademik cumlaude.
Bahkan para penguji menilai desertasi Mutiah menarik, karena penulis menyoroti kolaborasi pemerintah dalam penanganan stunting, dan ini merupakan permasalahan besar. Dalam penelitian tersebut, penelitian memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.
Meski demikian, para penguji juga meminta penulis menambahkan dalam penelitiannya beberapa keterangan. Dan para penguji sepakat mengatakan desertasi Mutia Ramah adalah desertasi yang bagus.
Mutia Rahmah adalah figur inspiratif yang menunjukkan dedikasi dan konsistensi luar biasa dalam dunia akademik dan pengabdian.
Lahir di Sekayu, 20 Maret 1993, ia merupakan putri kedua dari pasangan Ahmad Jauhari dan Demokriasi. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD Islamiyah Sekayu, dilanjutkan ke SMP Negeri 5 Sekayu dan SMA Negeri 2 Sekayu.
Kemudian, Mutia melanjutkan studi ke IPDN untuk jenjang Sarjana dan Magister dengan prestasi membanggakan: IPK 3,89 Cumlaude dan Lulusan Terbaik II pada program Magister Administrasi Pemerintahan Daerah tahun 2017.
Sejak tahun 2020, Mutia aktif sebagai tenaga pengajar pada Program Studi Kebijakan Publik, Fakultas Politik Pemerintahan IPDN.
Di usia muda, ia telah menunjukkan berbagai prestasi gemilang, di antaranya: Best Presenter Seminar Nasional Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (2024), Best Paper Seminar Nasional Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (2024) dan Best Presenter International Conference on Communication, Policy, and Social Science (2022).
Peringkat I Diklat Analisis Statistik BPSDM Kementerian Dalam Negeri (2020) ini juga merupakan Lulusan Terbaik VII Bidang Pengajaran IPDN (2014). (tim)