Jokowi saat menjadi “dosen” bagi para pimpinan lembaga pemerintahan dan negara dalam “Presidential Lecture” tentang internalisasi dan pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019
EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo menyiapkan gagasan dan strategi baru untuk menanamkan ideologi Pancasila di kalangan anak milenial. Paham Pancasila itu akan dimasukkan ke memori anak muda melalui olah raga, musik dan kreativitas pesan melalui film.
Gagasan baru menyebarkan ajaran Pancasila melalui media sosial dan media mainstream ini diungkap Presiden Joko Widodo melalui akunnya di Instagram pada Rabu (4/12/2019).
Jokowi hari ini benar-benar bicara soal Pancasila. Posting-an itu diterbitkan tak lama setelah Rocky Gerung dalam acara ILC menuduh Presiden Jokowi tak paham Pancasila.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menyatakan bahwa Pancasila adalah ideologi negara yang telah bertahan di tengah deru ombak pemahaman-pemahaman lain yang berusaha menggeser dasar negara itu.
“Yang penting saat ini adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila itu terutama kepada anak-anak muda yang jumlahnya 48 persen atau 129 juta dari seluruh penduduk Indonesia. Kalau tidak mengerti ideologi, tidak paham Pancasila, negara besar ini menjadi taruhannya,” kata Jokowi melalui akun resminya di Instagram itu.
Dalam posting-an di Instagram, Jokowi menggunakan foto bersama dengan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
Jokowi dan Ma’ruf mengenakan batik, sedangkan Megawati memakai baju safari putih.
“Karena itulah, pada presidential lecture di Jakarta kemarin saya mendorong BPIP memanfaatkan segenap medium komunikasi kesukaan anak-anak muda untuk internalisasi dan pembumian Pancasila. Manfaatkan aplikasi WhatsApp, Telegram, Line hingga Kakao Talk. Gunakan layanan video YouTube Netflix hingga Iflix. Isi media sosial Instagram, Facebook, Twitter hingga Snapchat,” kata Jokowi.
Jokowi ingin membanjiri medium komunikasi tersebut dengan narasi-narasi besar tentang Pancasila agar tidak terselip oleh ideologi lain yang juga masuk lewat media yang sama.
“Hadirkan Pancasila melalui tiga hal yang disukai anak-anak muda yaitu olahraga, musik dan film,” tambahnya.
“Tidak masalah kita nebeng Didi Kempot, titip sama sad boy dan ada girl, jadi bagian dari ‘sahabat ambyar’, atau menumpang satu lirik di Pamer Bojo. Tidak apa-apa, demi nilai-nilai Pancasila yang menjangkau generasi muda seluas mungkin,” kata dia.
