Demokrat Ungkit Lagi “Lamaran” Anies Agar AHY Jadi Pendampingnya, Deklarasi 1-10 September, Kenapa Akadnya dengan Cak Imin?

Demokrat: AHY Sudah Balas Surat Anies Terkait Cawapres, Deklarasi 1-10 September

Saat Bacapres Anies Baswedan saat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya Agus Harimurty Yudhoyono yang juga Ketum Partai Demokrat Foto Twitter Akun @AniesBaswedan

“Kemudian setelah lebaran tidak terwujud, kemudian sebelum naik haji, ingat mungkin ya naik haji, tidak juga dijalankan. Kemudian setelah pulang dari naik haji juga tidak dijalankan,” kata anggota komisi VI DPR itu.

“Nah kemudian diputuskan hari baiknya tanggal 18 Agustus karena juga sejalan dengan hari konstitusi, enggak juga dijalankan,” sambungnya.

Lalu, Herman menjelaskan tanggal 29 Agustus, Demokrat malah menerima informasi NasDem bertemu dengan PKB.

“Nah tanggal 29 (September) kami mendapatkan informasi bahwa ada pertemuan NasDem dengan PKB di NasDem tower, kami menganggap itu adalah pertemuan bilateral biasa dalam komunikasi politik ini dilakukan,” ucapnya.

“Tetapi pada tanggal 30 Agustus Pak Sudirman Said diutus oleh Anies Baswedan untuk menyampaikan informasi kepada tim 8 utusan Demokrat dan PKS untuk menyampaikan bahwa sudah diputuskan NasDem capres cawapresnya adalah Anies-Pak Muhaimin dari PKB dan telah dilakukan kerja sama politik,” tutup Herman.

Partai Demokrat Merasa Dikhianati Anies

Partai Demokrat merasa dikhianati oleh calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Partai NasDem.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya menyatakan pengkhianatan itu tercermin dari rentetan peristiwa yang terjadi belakangan ini, termasuk ketika Anies dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh secara sepihak menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky dalam rilisnya, Kamis (31/9/2023) silam.

Riefky menceritakan awal mula Demokrat mendukung Anies Baswedan. Dia mengatakan Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022.

Namun hingga 22 Januari 2023, Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen.

Atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak AHY “menjemput takdir” sebagai pasangan Capres- Cawapres 2024-2029.

Kesepakatannya ketika itu Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat.  “Dan keduanya bekerja sama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8,” ujar Riefky.

Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang Harus Ditaati

Secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan pada 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai, yang berisi enam butir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: