Anak Petani Digagalkan Jadi Polwan Ternyata Digantikan Keponakan AKBP, Kapolda Minta Maaf

Sulastri kaget dan kecewa karena dirinya dinyatakan gugur. Padahal, ia telah melewati semua ujian tes masuk dan masuk jajaran peringkat terbaik.

Kemudian dirinya menerima surat yang isinya pergantian calon siswa Diktuk Bintara Polri pada 1 November lalu. Selang satu hari, ia mendapat surat pemberitahuan soal sidang.

“Surat itu dari Polda Maluku Utara, tidak dari Mabes Polri,” katanya.

Lebih lanjut, Sulastri mengaku mendapat sejumlah pertanyaan dalam sidang tersebut, seperti pekerjaan ayahnya.

“Saya jawab papa hanya kerja petani, jadi ada kerja apa? Ya kerja. Kalau tidak ada kerja ya sudah,” ujarnya.

Posisi Sulastri lantas digantikan oleh calon peserta yang berada di bawah dirinya.

Pihak keluarga Sulastri pun tak terima dengan pencoretan tersebut. Ibu Sulastri, Maryam Umasugi meminta Kapolda Malut menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi sang anak.

“Saya merasa tidak puas. Saya pikir anak petani ini tidak pantaskah menjadi polisi?” katanya.

Maryam mengaku kesal dengan keputusan tak adil ini. Ia pun selalu menemani anaknya mengurus sejumlah berkas untuk mendaftar sebagai polwan.

Ada Yang Tak Beres dari Panitia: Mencari-cari Alasan Kesalahan Sulastri Agar Gugur

Sementara itu, kuasa hukum Sulastri, M Bahtiar Husni menambahkan kliennya merupakan calon Siswa Diktub dengan nomor tes 323534/W002 yang telah melewati seluruh tahap tes sampai pengumuman pantukhir akhir dan dinyatakan lulus.

“Jadi kami selaku kuasa hukum menilai ini ada apa? Karena segala ketentuan dan administrasi bersangkutan telah melewati,” ujarnya.

Jika Sulastri melewati batasan umur, kata Bahtiar, seharusnya kliennya tersebut sejak awal digugurkan.

“Karena sistem pemberkasan itu dimulai duluan. Apalagi ini disupervisi langsung oleh Mabes Polri dan bersangkutan tidak ada masalah. Kenapa setelah lulus baru dikatakan melewati umur?” kata Bahtiar.

“Ini seolah-olah mencari kelemahan dia, menurut kami syarat umur tadi. Jadi ini menurut kami ada yang tidak beres dari panitia. Untuk itu Kapolda Maluku Utara segera mengambil langkah tegas kepada oknum-oknum ini,” ujarnya.

Polda Malut Klaim Salah Input Data

Polda Malut angkat bicara terkait penerimaan calon siswa Bintara Polri tahap II tahun 2022. Kabid Humas Polda Malut Kombes Michael Irwan Thamsil menyatakan Sulastri digugurkan dari calon polwan karena faktor usia.

“Soal penerimaan Bintara Polri itu, memang bertentangan dengan usia,” kata Michael.

Michael menyatakan usia Sulastri sudah lebih 1 bulan 21 hari, terhitung pada saat buka pendidikan tanggal 25 Juli 2022 lalu. Ia menyebut memang seharusnya masalah ini diberitahu sejak awal seleksi.

“Iya memang, harusnya disampaikan sejak awal, tapi ini kesalahannya ada di operator yang salah menginput,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: