EDITOR.ID, Jakarta,- Setelah “menghilang”, isu reshufle kembali nyaring mencuat ke permukaan. Banyak yang mengkaitkan kabar santer sejumlah menteri akan diganti, karena Presiden Joko Widodo mengevaluasi banyak aktivitas pembantunya yang tidak dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat. Hingga Presiden sempat meluapkan kekecewaannya tiga kali.
Kali ini isu reshufle dibocorkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Entah darimana Neta mendapatkan informasi seputar isu pergantian menteri. Yang jelas Neta banyak bergaul dengan sejumlah orang penting dan mereka suka curhat ke Neta.
Neta mengklaim mendapat informasi bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet.
Berdasar informasi itu, kata Neta, setidaknya ada 11 menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan terkena reshuffle. “Dari info yang diperoleh IPW, sedikitya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18,” kata Neta, Kamis (20/8/2020) sebagaimana dilansir dari jpnn.com.
Neta menyebut nama-nama menteri yang konon kabarnya akan masuk daftar bakal terkena reshuffle. Mereka adalah :
1. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi
2. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki
3. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum dan HAM) Yasonna Hamonangan Laoly
4. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim,
6. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio
7. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto
8. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah
9. Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.
10. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate
11. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto
12. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.
13. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi,
14, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Persero Komjen (Purn) Budi Waseso
Dan beberapa menteri lainnya.
“PDIP disebut-sebut akan mendapat tambahan jatah menteri. Bersamaan dengan itu Panglima TNI yang baru akan dilengkapi dengan jabatan Wakil Panglima TNI,” ungkap Neta.
Ia menambahkan, dalam reshuffle kali ini, sepertinya Presiden Jokowi kecewa dengan anak-anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet.
“Sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka,” tegasnya.
Neta mengatakan, masa penanganan pandemi Covid-19 akan dijadikan momentum bagi Jokowi untuk mengevaluasi semua kinerja jajaran pemerintahannya.
“Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia,” kata Neta.