EDITOR.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuktikan kepeduliannya terhadap pembangunan rumah ibadah di wilayahnya. Sejak 2014 hingga saat ini telah terbangun ratusan masjid dan musala di sejumlah wilayah.
Bantuan pembangunan itu dilakukan melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah. Politikus berambut putih itu terus mendorong peningkatan capaian zakat dari aparatur sipil negara (ASN).
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji menuturkan, bahwa Baznas merupakan lembaga utama untuk mensejahterakan umat. Untuk itu, zakat yang terkumpul digunakan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya bantuan pembangunan rumah ibadah (masjid dan musala).
“Dari data yang ada di kami, sejak 2014 Baznas Jateng telah menyalurkan bantuan untuk pembangunan masjid 665 unit, dan musala 319 unit,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (25/10/2022).
Bantuan pembangunan masjid dan mushola tersebut, mayoritas dilakukan di Jawa Tengah. Namun, sebagian juga untuk wilayah lain di luar Jawa Tengah.
Untuk besaran bantuan beragam jumlahnya. Di antaranya masjid mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 50 juta dan mushola Rp 10 juta sampai Rp 25 juta per unit.
“Selain masjid dan mushola, hasil pengumpulan zakat juga kami salurkan ke pondok pesantren, taman pendidikan Al Quran (TPQ, serta SD atau madrasah ibtidaiyah,” paparnya.
Dijelaskan Darodji, tahun 2021 lalu pengumpulan zakat mencapai Rp 57 miliar. Dan, untuk tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp 82 miliar.
“Capaian zakat ini karena peran serta Pak Gubernur Ganjar Pranowo, dengan berbagai kebijakannya yang mendorong zakat dari ASN,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan, Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng tentang potongan langsung dari gaji ASN sebesar 2,5 % dikeluarkan setelah menerima laporan dari Baznas terkait penerimaan serta pemanfaatan zakat sepanjang 2018.
” Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jateng, berinisiatif memperbesar penerimaan dan distribusi zakat di Jateng. Terbukti, dalam enam bulan terakhir angka kemiskinan di Jateng turun mencapai 124,2 ribu jiwa,” ujarnya
Ganjar bersyukur inisiatifnya itu, ditiru oleh pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Dan, langkahnya itu mendapatkan penghargaan Baznas Award 2019.
“Intinya sebenarnya bagaimana kita mengoptimalkan, membangun pengetahuan, setelah tahu, sadar, dan kemudian membayar zakat infaq sodakohnya,” tandasnya.(tim)