Survey Terkini Masih Tempatkan PDIP Sebagai Jawara Nomor Satu

ilustrasi

EDITOR.ID, Jakarta,- Berdasarkan hasil survey dan riset yang dilakukan dua lembaga yakni Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dan Indikator Politik Indonesia menempatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih akan menguasai peta politik 2024.

Partai ini masih tertinggi atau nomor satu di Indonesia dengan tingkat elektabilitas 24 persen. Survey digelar pada periode 8-15 April di 34 provinsi.

Peneliti LP3ES Erwan Halil, didampingi Direktur LP3ES Fajar Nursahid, dalam keterangan persnya Rabu (5/5/2021) di Jakarta menyatakan, elektabilitas PDIP pada puncak keemasannya meraih 24%.

Disusul berada di posisi kedua Partai Demokrat bertengger pada angka 11,2%. Partai Gerindra berada di posisi ketiga dengan elektablitas 9% dan Partai Golkar dengan elektabilitas 7,4%.

Fajar menjelaskan, survei ini melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,8 persen. Prof. Firman Noor dari LIPI hadir sebagai penanggap survei ini.

Sebelumnya Indikator Politik Indonesia juga menempatkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih tertinggi atau nomor satu dibanding partai-partai lainnya dalam rilis hasil survei terkait elektabilitas partai-partai politik di Indonesia.

Hasil survei menyatakan ada tren kenaikan yang terjadi pada beberapa parpol.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas PDIP naik nyaris 5 persen. Adapun pada Maret 2021, PDIP mengantongi elektabilitas sebesar 20,9 persen.Sementara pada April 2021, elektabilitas PDIP berada di angka 25,3 persen.

“PDIP biarpun 25,3 persen, ada kenaikan dari bulan Maret. Tetapi masih stagnan dibanding tahun lalu,” ujar Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk ‘Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran’, Selasa (4/5/2021).

ilustrasi pdi perjuangan
ilustrasi pdi perjuangan

Jika PDIP menduduki posisi pertama, posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra. Partai yang digawangi oleh Prabowo Subianto itu memiliki elektabilitas sebesar 13,1 persen.

Hanya saja, elektabilitas Gerindra mengalami penurunan hampir 4 persen. Sebab pada Maret 2021, Gerindra tercatat mengantongi elektabilitas sebesar 17 persen.

“Gerindra agak menurun karena kebetulan elektabilitas Pak Prabowo juga menurun sebagai capres,” kata Burhanuddin.

Posisi ketiga diraih oleh Partai Golkar yang juga mengalami kenaikan elektabilitas.

Jika pada Maret 2021 hanya mengantongi 7,6 persen, terkini Golkar memiliki elektabilitas sebanyak 9,2 persen. “Kemudian ada Partai Demokrat yang naik cukup besar (elektabilitasnya), dari 5 persen menjadi 5 persen,” ungkapnya.

Selanjutnya, ada PKB dan PKS yang sama-sama tercatat memiliki elektabilitas di angka 7,2 persen.

Burhanuddin mengatakan elektabilitas PKS cenderung stabil, sementara PKB mengalami kenaikan dari survei sebelumnya.

Kemudian ada PPP yang mengalami kenaikan elektabilitas dari 0,4 persen menjadi 2,4 persen.

Disusul Nasdem dengan elektabilitas 2,3 persen (mengalami penurunan), dan PAN dengan elektabilitas 1,5 persen (mengalami kenaikan).

Selain itu, ada Perindo dengan elektabilitas 1,2 persen, PSI 0,4 persen, Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PBB 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, Berkarya 0,1 persen, dan lainnya 0,1 persen.

“Namun responden yang belum punya pilihan partai politik cukup tinggi yaitu sebesar 21,1 persen,” tandasnya.

Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 13-17 April 2021.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak.

Tingkat kekeliruan atau margin of error tercatat kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: