Politik Dinasti Jangan Aji Mumpung

Tak ada yang salah, karena mereka mendapatkan tempaan atau pendidikan dulu lewat sekolah dan kiprah berkarier di dunia politik dan pemerintahan. Yang model seperti inilah politik dinasti yang sehat.

Lantas, Bagaimana dengan yang di Indonesia ?

Sayangnya, politik dinasti di negeri kita banyak yang mengabaikan itu. Yang penting aji mumpung. Mumpung ada yang jadi pejabat, mumpung ada keluarga yang pegang kuasa. Tanpa melihat dan mengukur diri. Di tambah lagi budaya feodal birokrat dan masyarakat kita masih tebal. Jadi, Politik dinasti kita jauh dari sehat.

Apa dampaknya Prof ?

Ya, akibatnya, politik dinasti kita berbuah 1001 masalah. Kita sudah punya record buruk produk politik dinasti ini. Mereka ditangkap KPK dan lantas mendekam dalam penjara.

Mulai dari penyalahgunaan kekuasaan untuk memenangkan kerabat, ketidakmampuan sang kerabat memimpin, dan yang paling parah kerap berujung pada perilaku koruptif.

Yang dirugikan adalah masyarakat sendiri dan regenerasi kepemimpinan yang sehat, kerena dapat menghimpit peluang kandidat yang sebenarnya lebih berkualitas. Kaderisasi di parpolpun jadi berantakan.

Bagaimana solusi ke depannya menurut Prof?

Baiknya ke depan, ada pengaturan terhadap politik dinasti baik di dalam Undang-undang Pemerintahan Daerah, Pemilu, Pilkada, dan Parpol yang isinya bukan melarang, namun mengendalikan dan mengontrol untuk menyehatkannya demokrasi Indonesia.

Profil dan Biografi

Prof Dr Djohermansyah Djohan

Tempat dan Tanggal Lahir : Padang, 21 Desember 1954.

Pendidikan:

APDN Bukittinggi 1977

Institut Ilmu Pemerintahan Jurusan Politik, Jakarta 1984

University of Hawaii di Honolulu, Amerika Serikat 1991

Universitas Padjajaran 2004.

Karier :

Deputi Setwapres RI Bidang Politik, 2005-2010

Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri 2010-2014

Pj Gubernur Riau 2013-2014

Guru Besar IPDN sejak 2005-sekarang.

Tanda Jasa:

Sarjana Adhi Praja Nugraha dari Mendagri RI (lulusan terbaik IIP angkatan XII) 1984

Bintang Jasa Utama dari Presiden RI 1999

Satya Lencana Karya 20 tahun dari Presiden RI 1999

Satya Lencana Karya 30 tahun dari Presiden RI 2009.

Buku:

Etika Pemerintahan 2007

Menata Otonomi Daerah 2014

Merajut Otonomi Daerah pada Era Reformasi 2014

Menata Pilkada 2015

Menelisik Sisi Pelik Desentralisasi dan Praktik Pilkada 2016. (edo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: