EDITOR.ID, Jakarta, – Ketua Yayasan Tebuireng 8 Serang K.H. Ahmad Qizwini mengatakan bahwa Komjen Listyo Sigit Prabowo ikut membantu mendirikan pembangunan Pondok Pesantren Tebuireng 8, Serang, Banten ketika Sigit menjabat Kapolda Banten beberapa tahun lalu.
Menurut Ahmad, bantuan dari Sigit tidak hanya berupa materi tapi juga tenaga. Saat itu, Sigit mengerahkan 60 personelnya untuk tahap pengecoran lantai 2 gedung utama Pondok Pesantren Tebuireng 8 cabang Jombang, Jawa Timur itu.
“Gedung utama ini dibangun tahun 2017 saat Pak Sigit jadi Kapolda. Bangunan ini menjadi saksi bisu bagaimana Pak Sigit ikut terlibat langsung membantu proses pembuatannya,” kata Ahmad melalui siaran pers, Jakarta, Minggu (17/1).
Dia mengatakan 60 anggota polisi yang ikut membangun pesantren itu secara langsung diinstruksikan oleh Sigit. Hal itu dilakukan agar menjadi contoh bahwa aparat penegak hukum sangat peduli dengan tokoh agama dan pesantren.
Menurut Ahmad, dalam proses pembangunan pesantren, Sigit tidak banyak bicara. Namun ketika pesantren itu membutuhkan bantuan, Sigit sigap membantu.
“Itulah kenapa Pak Sigit sangat dekat dan dicintai para ulama serta masyarakat Banten. Meski beliau nonmuslim tapi perilaku dan perbuatannya seperti muslim. Sangat jarang sosok polisi seperti beliau,” ucapnya.
Ahmad menambahkan Sigit juga perhatian terhadap kegiatan agama. Itu terlihat dari kehadiran Sigit dalam setiap acara keagamaan.
“Kesan saya selama beliau jadi Kapolda Banten luar biasa. Sulit sekali menemukan keburukan beliau,” imbuhnya.
Ahmad menuturkan pihaknya mendukung keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Komjen Sigit sebagai calon tunggal Kapolri.
“Pesan saya ke Pak Sigit, laksanakan program Promoter, insya Allah Polri akan lebih baik dan dicintai masyarakat,” ujarnya.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren TQN Al-Mubarok Cinangka Raden K.H. Muhammad Yusuf Prianadi turut menceritakan sosok Listyo Sigit saat masih menjabat Kapolda Banten.
“Sulit sekali saya menjelaskan kebaikan beliau, karena ini sudah bicara hati,” kata Yusuf.
Dia mengatakan perilaku dan perbuatan Sigit sangat identik dengan ajaran Islam. Meskipun bukan seorang muslim namun kecintaannya kepada pesantren dan pemuka agama sangat luar biasa.
“Begitu juga terhadap budaya Banten, beliau sangat peduli terhadap perguruan pencak silat,” ujarnya. (Tim)