Pemikiran Manson, Sudahkah Menjadi Manusia yang Kuat?

Mark Manson, seorang penulis dunia yang terkenal dengan bukunya The Subtle Art of Not Giving a F*ck, menorehkan bagaimana sulitnya bertahan di masa pandemi dengan persoalan krisis mental yang mendatangi manusia dengan nama depresi.

Ia juga menjelaskan bagaimana manusia-manusia sekarang dirundung rasa ketidakpastian, dimulai dari ketidakpastian keuangan, kesehatan, keselamatan, dan keamanan yang menjadi persoalan kompleks yang meronta untuk diselesaikan.

Hal tersebut memberikan beban yang berat sebagai seorang manusia yang belum lagi harus terpengaruh dengan informasi yang bervariasi dari dunia luar yang masih dipertanyakan letak kebenaran dan keakuratannya.

Untuk itu, sangat perlu untuk membangun benteng diri sendiri agar tidak mudah terpengaruh dan bermental tangguh selama masa kritis, terutama masa pandemi.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi manusia yang kuat, diantaranya adalah:

1. Cintai dirimu sendiri dengan hadapi kenyataan dan mulai melakukan perubahan.

“Kamu tidak akan mampu menghadapi kenyataan sampai dirimu bisa menerimanya”—Mark Manson

Kita tidak akan pernah lepas dari isu realitas yang terkadang membunuh mental manusia untuk bertahan.

Namun disinilah manusia itu diuji untuk menghadapi hari mereka dengan kenyataan yang jauh dari apa yang dibayangkan. Kenyataan tentunya harus dihadapi bukan dihindari.

Kita tidak bisa mengelak kenyataan dan berakhir menyalahkan takdir begitu saja. Dengan menghadapi tersebut, maka lahirlah manusia kuat yang mampu menghadapi dunia di masa mendatang.

Untuk menjadi manusia yang kuat, bergeraklah untuk perubahan yang lebih baik dan jangan pernah menyerah untuk itu.

Mark Manson menjelaskan bahwa terkadang dunia ini berubah gelap dan kejam sehingga manusia didalamnya bisa saja tersesat atau tidak sanggup untuk bertahan.

Namun, disinilah Manson (2020) mengungkapkan dalam artikelnya yang berjudul Surviving the Looming Mental Health Crisis, bahwa seorang manusia tidak akan mampu menghadapi kenyataan sampai ia bisa menerima kenyataan yang dirasakan.

Sama halnya pada masa pandemi yang belum berujung ini yang menguji ketahanan mental seseorang. Namun, seorang manusia tidak dilahirkan untuk hidup sendiri selamanya.

Perlu adanya untuk berpikir kita tidak berdiri sendiri, semua orang mengalami hari berat mereka. Hanya saja, kepribadian dan ketahanan emosional seseorang berbeda-beda.

Untuk itu, Manson menjelaskan untuk mengurangi rasa kegelisahan dan rasa depresi itu dengan mencoba berbagi cerita dengan seseorang hingga merasa tenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: