Misteri Kematian Mahasiswa Asal Medan di Kos-kosan Bali, Keluarga Curiga Aldi Sahilatua Nababan Dib*n*h

korban asal Medan Desa Siborong-borong berusia 23 tahun, sebagai mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta, pertama kali di temukan oleh saksi pemilik kos Nyoman Risup Artana (43), mencurigai di sekitar kamar korban di penuhi dengan adanya lalat hijau. Saksi berusaha mengetuk pintu kamar korban namun tidak ada respon, kemudian saksi melihat ada darah yang keluar dari pintu kamar kos.

“Saya ditelpon polisi dari Kuta Selatan, bahwa adik saya meninggal dunia di kamar kosnya,” kata Monalisa saat diwawancarai di RS Bhayangkara Medan.

Ia juga menyampaikan pihak keluarga mengajukan autopsi kepada polisi. Namun, ia merasa proses autopsi dipersulit.

“Kami merasa dipersulit dengan pernyataan-pernyataan mereka (polisi). Makanya, kami putuskan mayat dikirim dari Bali ke Medan pada Minggu siang. Jenazah baru tiba di Medan, Senin subuh. Sampai di Medan, baru kami minta diautopsi,” sebutnya.

“Dugaannya adik saya dibunuh secara sadis. Semoga keadilan berpihak dengan kami,” tutupnya

Monalisa menyampaikan, sebelum meninggal dunia, sekira di hari Rabu (15/11/2023), adiknya ini sempat menghubungi dirinya.

Waktu itu, korban yang merupakan anak nomor tiga dari enam bersaudara itu minta dikirimkan uang jajan.

“Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis,” kata Monalisa.

Menurut kakak korban, Monalisa, pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa korban meninggal dunia dari polisi di Bali, pada Sabtu (18/11/2023).

Katanya, keluarga sempat syok mendapatkan kabar mahasiswa asal Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Selatan, meninggal dunia dengan tidak wajar.

Monalisa menyampaikan, sebelum korban meninggal dunia, sekira hari Rabu (15/11/2023), sempat menghubungi dirinya.

Waktu itu, korban yang merupakan anak nomor tiga dari enam bersaudara itu minta dikirimkan uang makan.

“Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis,” ungkap Monalisa.

Ia menjelaskan, menurut pengakuan anak pemilik kos, korban sempat meminjam sepeda motor untuk berbelanja makanan setelah mendapat kiriman uang.

“Yang saya pikir setelah melihat struk pengiriman uang, barulah dia belanja. Karena pengakuan anak pemilik kos juga, adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja. Kalau ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu,” kata Monalisa.

Monalisa menambahkan, anak pemilik kos mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang datang ke kamar korban sampai jenazahnya ditemukan. Ia juga tidak mengetahui persis kapan korban meninggal dunia.

“Kalau teman dekat di sana cuma anak bapak kosnya. Tapi, anaknya ini ditanya juga banyak diam alasannya masih syok,” bebernya.

Sepengetahuan Monalisa, selama ini adiknya tidak memiliki masalah dengan siapa pun. Adiknya juga tidak pernah cerita adanya masalah yang dihadapi. Padahal, korban semasa hidupnya dikenal selalu terbuka dengan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: