Misteri Kematian Mahasiswa Asal Medan di Kos-kosan Bali, Keluarga Curiga Aldi Sahilatua Nababan Dib*n*h

korban asal Medan Desa Siborong-borong berusia 23 tahun, sebagai mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta, pertama kali di temukan oleh saksi pemilik kos Nyoman Risup Artana (43), mencurigai di sekitar kamar korban di penuhi dengan adanya lalat hijau. Saksi berusaha mengetuk pintu kamar korban namun tidak ada respon, kemudian saksi melihat ada darah yang keluar dari pintu kamar kos.

“Kalaupun dia ada masalah selalu cerita. Sebelumnya dia pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur,” ucapnya.

“Nggak pernah menyembunyikan masalah karena anaknya pun suka berteman. Pihak kampus juga bilang kalau korban ini anaknya baik, nggak pernah ada masalah di kampus,” lanjutnya.

Monalisa dan pihak keluarga berharap agar polisi bisa segera mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.

Monalisa menambahkan, adiknya belum sempat diwisuda dari kampusnya di Elizabeth International Bali.

Adik kandungnya itu seharusnya mengikuti wisuda pada Desember 2022. Namun, almarhum Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Nusa Dua itu belum menyelesaikan tugas akhirnya.

Soal otopsi pengakuan keluarga korban

“Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal, tapi karena ada isu dipersulit di sana. Jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu,” tutur Monalisa.

Jssad adiknya akan dibawa ke kampung halaman Siborong-borong untuk dimakamkan.

“Selesai autopsi rencana jenazah dibawa pulang,” pungkasnya.

Sementara itu di rumah sakit Bhayangkara Medan, juga tampak Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nur Habib Auliya.

Dengan memakai kemeja, ia terlihat berusaha menghindari sejumlah wartawan yang ingin melakukan wawancara terkait kejadian ini.

Saat disinggung isu soal Polisi ingin menutup kasus tersebut, pun membantah dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil Innova warna hitam.

“Nggak ada, nggak ada,” katanya singkat sambil masuk ke dalam mobil.

Kondisi jenazah

Saat ditemukan, kondisi kelamin pecah dan mengeluarkan darah. Sekujur tubuhnya juga lebam, mulut dan hidung berdarah, serta engsel sikunya bergeser.

Pihak keluarga terutama ibu korban histeris atas insiden yang menimpa putranya, dari video yang beredar dan viral, sang ibu merasa minta keadilan karena kematian putranya sangat janggal, sebagai ibu kandung tidak diperbolehkan menyaksikan proses autopsi tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nur Habib Auliya ketika ditemui wartawan di RS Bhayangkara, Nur Habib Auliya lebih memilih bungkam hingga menghindari dari cecaran pertanyaan wartawan terkait kasus ini.

Kini jenazah mahasiswa itu sudah diautopsi di RS Bhayangkara, Medan.

Pihak sekolah Elizabeth Internationa buka suara

Direktur Operasional dan Penjamin Mutu Elizabeth International, Diah Suryandari menuturkan, bahwa mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan adalah mahasiswa jurusan Double Major Room Division 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: