Komunikasi Buruk, Istana Kedodoran

Oleh : Edi Winarto

Pemerhati Komunikasi Publik

Sebagaimana kita ketahui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegur jajaran menterinya karena komunikasi publik yang sangat jelek saat menjelaskan soal RUU Cipta Kerja.

“Khusus dalam konteks Omnibus Law Cipta Kerja, memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan Presiden juga sangat-sangat tahu. Kami semuanya ditegur oleh Presiden bahwa komunikasi kita sungguh sangat jelek,” jelas Moeldoko kepada wartawan, Rabu (21/10/2020) kemarin.

Pernyataan Jenderal Moeldoko ini menjadi sebuah warning bagi para pembantu Presiden untuk mengevaluasi diri, mampu membaca kondisi dan segera membenahi birokrasi yang mereka pimpin. Apakah orang-orang yang ditempatkan di jabatan komunikasi publik sudah bekerja secara profesional.

Saat ini publik tengah menunggu perubahan apa yang akan terjadi serta langkah yang akan diambil Presiden dari kekecewaan itu. Pada intinya, ada kekecewaan dari Presiden terhadap buruknya komunikasi publik yang dibangun pemerintah.

Penulis mengambil contoh tanggapan sebagian kalangan terhadap komunikasi publik di jajaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang saat ini dipimpin Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Kita ketahui di jajaran Kementrian Kesehatan saat ini banyak dibanjiri kritikan dan desakan terkait penanganan Pandemi Covid-19. Disinilah jantung komunikasi Kementrian Kesehatan diuji. Mampukah Kemenkes meyakinkan publik bahwa mereka telah bekerja keras menghadapi dan mencoba mengatasi Pandemi Covid-19.

Ataukah pejabat publik yang diserahi mengawal komunikasi kepada masyarakat kurang mampu mengelola isu dan menghadapinya dengan gaya komunikasi yang tegas dan cerdas.

Hal yang sama juga terjadi di jajaran tubuh kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berbagai isu dan kabar yang tak sedap terus disebarkan oleh pihak-pihak pengelola akun dan buzzer. Beberapa kali Menteri BUMN Erick Tohir diserang berbagai kabar dan isu tak bagus.

Padahal faktanya Menteri BUMN Erick Tohir adalah sosok jenius dalam mengelola dan memulihkan ratusan BUMN agar tidak terus menggerogoti uang negara. Dibawah kepemimpinan beliau, BUMN kini mulai bersih dan terus bekerja secara profesional, efisien untuk melayani publik. Namun kabar dan isu yang disebar di medsos justru sebaliknya.

Terus apa yang sudah dilakukan tim Komunikasi BUMN menghadapi isu di media sosial yang berlangsung sangat massif dan dipercaya publik?

Apa yang dipaparkan penulis diatas menjadi gambaran betapa beratnya menghadapi isu dan serangan informasi dari luar atau sebagian kalangan publik. Namun serangan ini jangan lantas disalah artikan negatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: