Media Vietnam: Pesan 42 Jet Rafale, AU Indonesia Diramal Bakal Terkuat di Asia Tenggara

Menteri Pertahanan atau Menhan RI, Prabowo Subianto memilih Dassault Rafale sebagai armada baru untuk angkatan bersenjata di matra udara. Pesawat jet buatan Prancis tersebut diklaim memiliki spesifikasi terbaik di kelasnya.

Jet Rafale

Mesin memberikan kecepatan maksimum 2.250 km/jam dengan jangkauan 1.800 km dan batas jarak penerbangan sejauh 18.000 km. Sementara untuk muatan senjata, Rafale mampu membawa hingga 9.500 kg.

Dengan desain aerodinamisnya yang unggul dan dukungan canard, pesawat tempur Rafale mampu melakukan belokan mendadak di ruang sempit. Rafale sejak awal dirancang sebagai jet tempur multiguna.

Jet tempur ini dibuat kompatibel untuk menjalankan berbagai misi angkatan udara Prancis. Oleh karenanya, Rafale langsung memperoleh kemampuan tempur sejak mulai digunakan pada tahun 2004.

Pesawat tempur Rafale dimobilisasi untuk pertahanan udara, pengeboman strategis dan dukungan pasukan darat, anti-kapal serta pengintaian.

Karena bisa melakukan banyak misi dalam satu penerbangan, Rafale juga menjadi sarana peningkatan penangkal nuklir Prancis.

Melansir rfi.fr, Kamis (14/12/2023), Rafale sudah turut serta dalam berbagai misi. Dikerahkan sejak tahun 2007 di Afghanistan, Rafale adalah pesawat tempur pertama yang melakukan intervensi di Libya pada tahun 2011.

Berlanjut ke Mali pada tahun 2013, Rafale ikut andil sebagai bagian dari kampanye Serval (Kucing Liar Afrika). Pada misi tersebut, Rafale jelas terbukti menjadi pesawat tempur yang unggul.

Jet tempur pabrikan Dassault Aviation ini melakukan serangan terjauh dari pangkalan dalam sejarah angkatan udara Perancis. Rafale diketahui terbang selama 9 jam 35 menit, antara pangkalan udara Saint-Dizier (wilayah Haute-Marne, Perancis) dan N’Djamena di Chad.

Kehebatan Rafale ditopang dengan kemampuan membawa senjata yang mengesankan. Berbobot 10 ton, Rafale menjadi satu-satunya jet tempur yang mampu membawa volume senjata dan bahan bakar satu setengah kali lipat bobot pesawat.

Hal itu tak lepas dari 14 holding point yang menempel pada Rafale. Kemampuannya yang mengesankan tersebut membuat banyak negara kepincut, tak terkecuali Indonesia. Indonesia diketahui telah memesan 42 unit Rafale dari Dassault Aviation.

Rafale akan dikirimkan ke Indonesia secara bertahap. Pesawat tempur ini diklaim mampu mengemban berbagai tugas penting untuk pertahanan negara. Mulai dari tugas pencegahan nuklir, misi pengintaian, dukungan udara dan masih banyak lagi.

Salah satu keunggulan Rafale yang paling menonjol ialah minimnya radar cross section (RCS) yang terpancar dari tubuhnya. RCS yang dipancarakan Rafale bahkan hanya 1,5-2 m2 saja, seperti dikutip dari laman indonesia.go.id. RCS Rafale ini jauh lebih baik dibanding sesama fighter generasi 4,5 lainnya.

Pengiriman pertama Rafale diperkirakan tiba di Indonesia pada 2026 mendatang. Selain Indonesia, ada beberapa negara yang juga minatnya terhadap Rafale. Seperti halnya Bangladesh dan Uzbekistan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: