Masih Banyak Jasad Korban Tewas Tragedi Stadion Kanjuruhan Belum Terindentifikasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Jatuhnya Korban Dalam Insiden Stadion Kanjuruhan Malang. Khofifah: "Tragedi Stadion Kanjuruhan Duka Indonesia Jangan Sampai Terulang Lagi. "

Malang, Jatim, EDITOR.ID,- Masih banyak jasad korban tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan yang belum terindentifikasi. Karena dalam tubuh korban tak ditemukan tanda pengenal KTP atau kartu lainnya. Saat ini pihak Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang sedang melakukan indentifikasi.

Dari 129 korban jiwa itu, 18 belas di antaranya belum diketahui identitasnya. Mereka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sebab, untuk korban jiwa yang belum diketahui identitasnya dikumpulkan di RSSA.

“Menurut Direktur Utama RSSA Saiful Anwar menginformasikan memastikan akan ada kiriman lagi korban jiwa yang belum ditemukan identitasnya,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai mengunjungi korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Jatim, Minggu (2/10/2022)

Khofifah berharap jika ada pihak keluarga yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya pada saat menonton laga di Stadion Kanjuruhan bisa mendatangi posko di RS Saiful Anwar untuk mengecek data korban.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, menyebut, korban jiwa akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan sebanyak 127 orang, dua di antaranya anggota kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Pada kesempatan ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyesalkan terjadinya insiden yang menewaskan 129 orang supporter (data per 09.30 WIB) dalam laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

“Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan pendewasaan kita bersama, seluruh insan olahraga dan pecinta sepakbola Indonesia agar menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap pertandingan,” ungkap Gubernur Khofifah saat ditemui di Kota Malang, Minggu (2/10/2022).

Gubernur Khofifah menyebut insiden Kanjuruhan, tidak hanya menjadi duka Jawa Timur, namun juga duka Indonesia dan duka dunia olah raga. Gubernur Khofifah pun berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang.

“Jangan sampai kejadian ini terulang dikemudian hari,” tegasnya.

Saat ini, kata Gubernur Khofifah, Pemprov Jawa Timur bersama Pemkab dan Pemkot Malang tengah fokus menangani korban baik wafat maupun yang membutuhkan pertolongan penanganan tindakan kesehatan.

Penanganan di RS Saiful Anwar akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Sedangkam bagi korban yang meninggal dunia dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: