Mahasiswa Diajak Program Magang ke Jerman, Ehhh Lah Kok Malah Dipekerjakan Paksa

Para mahasiswa tersebut baru tiba di sebuah negara di Eropa Barat untuk program magang. Tujuan mereka untuk mendapat pengalaman baru sekaligus belajar. Namun tiba-tiba mereka disodori kontrak kerja dalam bahasa asing – bukan bahasa Inggris, yang mereka sendiri tidak fasih.

Ilustrasi Program Magang

“UNJ baik pimpinan dan mahasiswa yang berpartisipasi dalam Program Magang Internasional di Jerman sungguh telah menjadi korban dan merasa diperlakukan dengan tidak adil dan tidak jujur, baik oleh SS, PT SHB, dan CV-Gen,” katanya.

TPPO dengan Iming-Iming Menggiurkan

Siti Badriyah, aktivis Migrant Care, menyebut apa yang terjadi di Jerman kemarin adalah “pola yang lama”. “Itu kasus polanya sudah lama, ya. Kalau dulu-dulu itu kan ke Jepang. Kemudian setelah itu Taiwan,” ujar Siti sebagaimana dilansir BBC News Indonesia.

“Iming-iming magang yang bisa dikonversi dengan sejumlah SKS. Menggiurkan memang, magang dapat duit tapi dihitung kuliah. Memang TPPO itu iming-imingnya menggiurkan.”

Pada 2017 silam Migrant Care menangani kasus TPPO serupa di Kendal, ketika siswa-siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) direkrut untuk bekerja di sebuah perusahaan Malaysia.

“Putusan hakim membebaskan pelaku karena katanya kasus pelaku perusahaan Malaysia,” ujarnya.

Siti pun mendorong para mahasiswa dan juga keluarga mereka untuk benar-benar mengecek kebenaran informasi dengan teliti dan menyelidiki dalam-dalam apabila ada program magang di luar negeri. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: