LaNyalla: Koperasi Jadi Jawaban Era Robotisasi Industri

EDITOR.ID – Pekanbaru, Salah satu ancaman bagi tenaga kerja industri di dunia adalah hadirnya era Robotisasi yang dipadu dengan kecanggihan Artificial Intelligent (AI). Era Robotisasi AI yang menggantikan manusia ini diramal terjadi 20 tahun ke depan. Bahkan bisa lebih cepat lagi.

Hal itu dipaparkan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menjadi pembicara di depan kelompok koperasi dan petani sawit binaan PT Perkebunan Nusantara V di Pekanbaru, Riau. Acara yang digelar Selasa (2/9/2020), di kantor pusat PTPN V Riau itu diikuti seluruh perwakilan petani sawit se Provinsi Riau.

Dikatakan LaNyalla, di era Robotisasi AI itu, industri-industri besar terpaksa memilih melakukan re-investasi untuk membeli Robot AI. Sebab jika tidak, perusahaan tersebut akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang menggunakan Robot AI.

“Kenapa akan kalah bersaing? Karena Robot AI tidak perlu digaji. Tidak ada uang lembur. Tidak perlu ganti shift. Tidak ada ijin sakit. Apalagi cuti hamil. Dan tidak perlu libur lebaran untuk pulang kampung. Sekarang sudah mulai terjadi dalam skala yang paling sederhana. Kita bisa lihat para petugas gardu jalan tol, yang dulu ada, sekarang tidak perlu lagi,” ungkapnya.

LaNyalla juga mengambil contoh di perkebunan kelapa sawit. Katanya, saat meninjau ke kebun Distrik Timur PTPN V, ia melihat ada Drone yang dioperasikan untuk melakukan pengecekan perkebunan dan pertumbuhan tanaman.

“Dulu dikerjakan banyak manusia untuk kebun seluas itu. Sekarang cukup satu operator Drone,” ujarnya.

Bukan tidak mungkin, tambahnya, akan hadir Robot AI yang bisa memanen buah sawit. Lalu menempatkan buah sawit ke conveyer belt yang bergerak keluar kebun menuju quary.

“Meskipun ini hanya contoh saja, tapi ini keniscayaan, dan bisa terjadi,” kata mantan ketua umum Kadin Jawa Timur itu.

Pergerakan dan percepatan era Robot AI ini, lanjutnya, juga akan menghantam pabrik-pabrik dengan jumlah buruh yang besar. Seperti pabrik rokok. Pabrik pengolahan dan manufaktur atau industri lainnya.

“Bayangkan jika pabrik seperti Maspion Group, yang mempekerjakan puluhan ribu buruh, terpaksa menggunakan Robot AI. Kemana puluhan ribu buruh tersebut? Bagaimana nasibnya?” tanyanya.

“Di sinilah kita harus berpikir. Harus dari sekarang siapkan skema menghadapi era tersebut”

Menurut saya, “koperasi adalah jawaban. Saya percaya, para pendiri bangsa ini, khususnya Bapak Koperasi kita, Moh. Hatta, berpikir sangat jernih dan tajam ke depan.”

Koperasi, urainya, harus dimaknai sebagai cara atau sarana atau alat untuk berhimpun dalam tujuan memiliki secara bersama alat industri atau sarana produksi yang pada akhirnya menjadi mesin uang bagi anggotanya. Bukan dalam makna yang sempit seperti sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: