Inilah Amalan Supaya Hidup Kita Dimudahkan dan Banyak Rejeki

Bagaimana caranya agar kita dimudahkan dalam segala urusan kehidupan dunia dan di akherat nanti. Bagaimana caranya agar kita dilapangkan rejeki kita. Cari kerja tiba-tiba diterima dengan mudah. Rejeki tiba-tiba datang dengan tiba-tiba tanpa kita duga.

Ulama kharismatik asal Rembang, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal Gus Baha. Tangkapan Layar Youtube

Cara yang mudah untuk menilai seseorang, pada umumnya bisa dilihat dari bagaimana cara dia berperilaku kepada orang-orang di sekitarnya.

Bahkan, semua Nabi, semua tokoh agama, hingga kedua orang tua kita pun mengajarkan, bahwa berbuat baik itu sangat penting.

Lalu, seberapa pentingkah hal ini bagi Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan beliau menjadi seorang Nabi dan Kekasih Allah SWT?

Mengutip dari pesan Gus Baha di laman Youtube Channel Sekolah Akhirat, Gus Baha mengatakan, ciri utama seseorang mendapatkan Rahmat itu, karena bisa berbuat simpatik, berbuat baik dengan tetangga-tetangganya dan orang lain.

Berbeda lagi dengan seseorang yang misalnya memiliki hati keras, dan pembawaannya selalu sinis atau suka menyalahkan orang lain, maka otomatis orang lain akan bubar dari sekelilingnya, kata Gus Baha.

Lalu, Gus Baha mengutarakan bahwa ada tafsir yang menjelaskan terkait hal ini, yang beliau lanjutkan dengan mengartikan kalimat tafsir berbahasa arab tersebut dengan kalimat yang lebih mudah dipahami.

“Ini adalah Rasulallah, orang yang sangat dicintai Allah, yang diperkuat dengan mukjizat, oleh roh kudus, oleh alam malakut,” jelas Gus Baha tentang arti dari kalimat tafsir yang beliau bacakan.

Andai kata, Nabi Muhammad SAW melakukan salah sekali saja, maka secara sistem sosial orang-orang di sekelilingnya akan membubarkan diri.

Lantas, Gus Baha kembali mempertanyakan kepada para santrinya, ketika hal ini terjadi kepada mereka, akan seperti jadinya.

Jadi, lanjut Gus Baha, untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW hal seperti itu tentu tidak akan pernah terjadi kepada beliau.

Sejatinya dalam Islam itu menahan diri sehingga tidak merugikan orang lain juga merupakan sebuah amal kebaikan ataupun bisa disebut ibadah.

“Kalau misalnya kebaikan yang butuh biaya tidak mampu, termasuk berhaji, berzakat, sedekah, kata Nabi, tolonglah ahli kreatif, pekerja rumahan atau apa saja, atau kamu membantu orang yang ngga punya pekerjaan,” kata Gus Baha.

Selain itu, Gus baha menegaskan selain amalan menahan emosi yang paling penting adalah tidak boleh keburukan yang dialami, bisa merugikan orang lain. Oleh karenanya, dia mengajak semua masyarakat saling mengingatkan agar selalu hidup tentram dan damai.

“Jadi kamu berislam cukup menjaga supaya kejelekanmu tidak punya imbas pada orang lain. Jadi kalau tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kitab jangan sampai menimpa orang lain. Keburukan itu bisa kriminal kejahatan pidana atau merugikan orang lain, atau kejahatan yang tidak sampai kriminal tapi mengganggu orang lain,” lanjut Gus Baha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: