Hasil Riset Lembaga Asing: Efek Jokowi Picu Melesatnya Elektabilitas Prabowo-Gibran

Ipsos adalah sebuah lembaga riset internasional yang berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis itu beroperasi di 90 negara, yang dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.

Dokumentasi - Presiden Jokowi (kanan) bersama Menhan sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. ANTARA/HO-SPIN/aa. (Handout SPIN)

Jakarta, EDITOR.ID,- Lembaga survei asing kembali menggelar jajak pendapat soal siapa sosok Capres dan Cawapres yang disukai dan dipilih publik. Lembaga riset internasional itu adalah Ipsos Affairs. Hasilnya? Elektabilitas pasangan Capres Cawapres Nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 melesat sangat jauh di posisi teratas.

Berdasarkan hasil survei lembaga yang berpusat di Perancis ini memperlihatkan data elektabilitas Prabowo-Gibran jauh meninggalkan kedua paslon pesaingnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Survei dilakukan dengan cara tatap muka. Surveyor menemui responden.

Efek Jokowi Faktor Melejitnya Elektabilitas Prabowo

Melejitnya persentase elektoral Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilainya tidak lepas dari efek Presiden Joko Widodo, terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf pada pemilu 2019 yang semakin besar mendukung pasangan calon nomor urut dua.

Pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam mengatakan, bahwa efek Joko Widodo semakin memberi dampak terhadap elektabilitas paslon Prabowo-Gibran.

“Pilpres kali ini, efek Jokowi makin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat,” kata Arif saat memaparkan hasil survei Ipsos di Jakarta, Rabu.

Imbas atau efek dari Jokowi, lanjut Arief mampu melejitkan elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat melonjak dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.

“Sedangkan elektabilitas pesaingnya, pasangan Anies-Muhaimin, menurut Arif, cenderung stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen,” kata Arif saat memaparkan hasil survei Ipsos di Jakarta, Rabu.

“Pasangan Ganjar-Mahfud justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen, dan yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen,” ujar Arief menambahkan

Ipsos adalah sebuah lembaga riset internasional yang berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis itu beroperasi di 90 negara, yang dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.

Prabowo-Gibran Dinilai Publik Sebagai Penerus Jokowi

Menurutnya, Prabowo-Gibran dianggap sebagai pasangan calon yang paling berpotensi melanjutkan program-program yang dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

“Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember, maka hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon Capres-Cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: