Hadeh Intoleran Muncul Lagi, Ibadah Jemaat Gereja di Padang Sumbar Dibubarkan Warga, Sempat Ribut

Pendeta Jemaah GBI Solagracia Kampung Nias 3 Padang Hiatani Ziduhu Hia mengaku suami pelaku diduga juga datang setelah kaca jendela rumah pecah. Pria itu membentak jemaat lain dengan membawa parang. Pria tersebut juga melarang jemaat GBI Solagracia melanjutkan ibadah.

Ilustrasi Ibadah

Dalam video itu, situasi sempat tegang. Warga sekitar rumah yang dijadikan tempat beribadah itu berdatangan melihat keributan yang terjadi.

Pendeta Jemaah GBI Solagracia Kampung Nias 3 Padang Hiatani Ziduhu Hia mengaku suami pelaku diduga juga datang setelah kaca jendela rumah pecah. Pria itu membentak jemaat lain dengan membawa parang. Pria tersebut juga melarang jemaat GBI Solagracia melanjutkan ibadah.

“Kami juga melanjutkan doa, tiba-tiba datang lagi diduga suami pelaku ini. Membentak dan melarang kami melanjutkan ibadah. Dan kami tetap tenang dan mencoba menjelaskan pada mereka. Tapi mereka tidak mengindahkan kami. Ibu itu juga menyampaikan pada kami, terkait apa yang ia lakukan adalah kehendaknya. Karena menurutnya rumah tempat kami beribadah adalah rumahnya,” katanya.

“Padahal yang kami ketahui yang memiliki rumah bukan dia. Karena kami membayar pada orang lain. Yang menerima uang kami juga mengetahui kami sekali-kali menggunakan tempat itu untuk ibadah. Pak RT sudah tahu juga kegiatan kami. Untuk pelaku baru kami ketahui anak dari saudara pemilik rumah, bukan pemilik rumah,” sambungnya.

Selain itu, menurut Hiatani pelaku yang memegang parang itu juga menakuti dia dan jemaat lain. Ia juga mengancam jemaat jika melanjutkan ibadah. Selain membawa parang, pelaku lain menurutnya juga membawa balok.

Mengenai ibadah yang ia lakukan, menurutnya rumah itu ia gunakan untuk tempat pendalaman Alkitab. Kegiatan itu menurutnya baru terlaksana sebanyak 4 kali. Dan pengancaman seperti ini baru pertama terjadi.

“Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Dan pelaku malam itu juga sudah diamanatkan ke Polresta Padang. Setelah kami laporkan. Tapi statusnya kami tidak tahu,” jelasnya.

Terkait kejadian ini, ia menyebut akan tetap melaporkan pelaku yang mengancam dan membubarkan mereka yang sedang beribadah. Menurutnya kejadian ini adalah masalah serius.

Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Lubuk Bergalung, Kompol Mochammad Rosidi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya saat ini pihaknya sedang melakukan mediasi.

“Benar kejadiannya, nanti akan saya sampaikan secara jelas. Saat ini masih tahap mediasi,” katanya Rabu (30/8/2023). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: