Pancasila, menurut dia, agamis karena kelima silanya dapat ditemukan di kitab suci enam agama yang diakui secara konstitusional oleh NKRI. Namun, kenyataannya, orang-orang tertentu yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrem sering menghadap-hadapkan Pancasila dengan agama. Padahal, orang-orang tersebut minoritas (yang mengklaim mayoritas).
“Dalam konteks inilah, agama dapat menjadi musuh terbesar karena mayoritas, bahkan setiap orang, beragama; padahal Pancasila dan agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung,” ujar Yudian dalam keterangan singkatnya. (tim)