GMNI : Pancasila Digali dari Agama

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. (dok)

Abbas menilai pemikiran dan pemahaman Yudian tentang Pancasila ini bisa mengancam eksistensi negara. Selain itu, ia khawatir pemikiran Yudian tersebut menjadi destruktif terhadap pengakuan agama dalam Pancasila.

“Lalu timbul pertanyaan kalau agama harus diberangus lalu sila pertama dari Pancasila tersebut mau dikemanakan. Dibuang ? Kalau dibuang berarti tidak Pancasila lagi dan berarti negara ini bubar,” ujar Abbas.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan pemahaman rakyat Indonesia tentang Pancasila akan sulit terwujud karena pimpinan BPIP memiliki cara pandang yang membahayakan.

“Oleh karena itu kalau yang bersangkutan benar punya pandangan seperti itu maka pilihan yang tepat untuk kebaikan bangsa dan negara yaitu yang bersangkutan mundur atau dimundurkan,” tuturnya.

“Sebab kalau yang bersangkutan tidak diberhentikan dan tetap terus duduk di sana maka BPIP ini sudah tentu akan kehilangan trust atau kepercayaan dari rakyat,” kata Abbas menambahkan.

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga ikut mengomentari pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang kini memicu polemik. Ma’ruf meminta, Yudian secepatnya mengklarifikasi pernyataan yang menyebut agama musuh terbesar Pancasila.

Menurut Ma’ruf, klarifikasi penting dilakukan agar tidak menimbulkan salah paham sehingga dapat memicu kegaduhan.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

“Saya harapkan beliau bisa mengklarifikasi supaya tidak terjadi salah paham, kontroversi sehingga menimbulkan kegaduhan. Saya harap beliau mengklarifikasi ucapannya itu,” kata Ma’ruf usai menghadiri Rakernas Banggakencana di Gedung BKKBN Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Dengan klarifikasi langsung dari Yudian, Ma’ruf mengatakan, konflik di masyarakat dapat diminimalisasi karena menyinggung kelompok-kelompok agama tertentu.

Sebelumnya Yudian menyebut musuh terbesar Pancasila agama bukan kesukuan. Pernyataan tersebut membuat beberapa pihak reaktif, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Yudian dari jabatan Kepala BPIP.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo menuturkan, pernyataan Yudian tersebut tidak bertujuan mempertentangkan antara agama dan Pancasila. Menurut Romo Benny, pernyataan Yudian mengacu pada kelompok yang mengatasnamakan agama tertentu dan membenturkan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Yang saya maksud adalah bahwa Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus kita jaga sebaik mungkin,” kata Yudian seperti dikutip Romo Benny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: