Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Agustus 2020 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Meski Index Research menempatkan Giring sebagai kandidat kuat, namun Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat lain.
Dedi justru tak melihat keseriusan mantan Caleg PSI Jabar ini menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Dedi menilai hal itu hanya sebatas keisengan semata. Menurutnya, orientasi pencapresan bekas vokalis grup Nidji itu tidak lain hanya untuk mendongkrak elektabilitas partai.
“Membaca situasi, termasuk memahami posisi Giring di parpol, sangat jelas ini iseng semata,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/8).
“Cara semacam ini memiliki peluang elektoral, bukan kepada Giring, tetapi lebih kepada parpol afiliasinya, sekurang-kurangnya ini berfungsi untuk mengungkit kembali popularitas parpol di masa vakum,” imbuh Dedi.
Menurut pengamat politik dari Universitas Telkom ini, upaya mendongkrak elektabilitas PSI dengan orang pengganti Ketua Umum Grace Natalie untuk sementara waktu itu masih cukup pas untuk promosi.
“Itu peluang elektoral. Hal ini hanya semacam buih demokrasi elektoral,” pungkasnya. (tim)