Di parlemen saat ini, lanjut Asri Hadi, Presiden Jokowi sendiri didukung oleh empat parpol di DPR. Yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PAN yang total jumlah kursinya mencapai 261 kursi di DPR atau separuh lebih.
Meskipun parpol yang sebelumnya mendukung pemerintahan Jokowi, PDIP dan PPP didorong Ganjar untuk mengajukan hak angket, tapi Jokowi tetap memegang penuh dukungan dari parlemen. Kalaupun ada yang memberikan isyarat berseberangan hanya PDIP, PPP dan PKB.
Jadi hak angket amat sulit terwujud jika Partai NasDem berada di barisan pendukung Jokowi. “Saya optimis demikian karena Partai Nasdem yang mendukung Anies belum tentu setuju dengan hak angket. Pasalnya, Partai NasDem sebagai partai koalisi pendukung Jokowi telah berkomitmen dan berjanji akan mengantar Presiden Jokowi hingga tuntas tugasnya di 2024,” ujar Asri Hadi.
Sehingga, Asri Hadi yakin Partai NasDem tidak akan bergabung di kubu yang kalah namun bakal segera bergabung ke partai pendukung Jokowi Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.
Partai NasDem tentu tidak ingin menghentikan masa pemerintahan Jokowi ditengah jalan. “Sehingga wacana hak angket akan sulit menang di parlemen jika melihat Partai NasDem berada di kubu Jokowi,” ujar Asri Hadi. (tim)