Diiming-imingi Akan Dapat Barokah, 3 Santriwatinya Nurut Lalu Disetubuhi

Pak Ustad diduga mencabuli santrinya yang masih di bawah umur. Aksi bejat tersebut dilakukan di pondoknya di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Setelah pemeriksaan intensif, polisi menetapkan AA sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini, lanjut Dailami, dilakukan setelah polisi melengkapi penyelidikan, berkas barang bukti, dan penyidikan.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat 3 Jo Pasal 76D subsider Pasal 82 ayat 2 Jo Pasal 76E, Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016, tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.

Pengasuh Pondok di Tumijajar

Kasus pencabulan santri yang terjadi di Pondok Pesantren termasuk sering terjadi. Pada medio Juni 2022 lalu, kasus pencabulan anak di bawah umur juga terjadi di wilayah hukum Polres Tulangbawang Barat. Pelakunya adalah seorang guru (pengasuh) pondok pesantren. Korbannya adalah salah seorang santri perempuan, 1 Juni 2021 lalu.

Pelaku berinisial MFA (27), guru pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Tumijajar, itu mencabuli Bunga (15), bukan nama sebenarnya. Mirisnya aksi pelaku sudah berlangsung selama dua tahun.

Kasus itu terungkap setelah korban mengadukan perlakuan tak senonoh terhadap dirinya itu kepada teman sesama santriwati dan warga lingkungan pondok.

Sodomi 12 Santri di Ponpes Tulang Bawang

Pencabulan juga pernah terjadi di Pondok Pesantren Darul Islah, Kampung Purwajaya, Kecamatan Banjarmargo, Tulangbawang. Seorang pengasuh atau ustad bernama Waluyo (41) merudapaksa 12 santri dalam tiga tahun terakhir.

Satreskrim Polres Tulangbawang menangkap langsung ustad cabul tersebut pada Selasa, 6 Desember 2022. Pelaku tercatat sebagai salah satu guru di Pesantren Darul Islah itu.

Kapolres Tulangbawang AKBP Hujra Soumena didampingi Ketua MUI dan pimpinan pondok pesantren, mengatakan seluruh korban adalah santri pria. Modus pelaku merayu mereka dengan cara memberikan uang, makanan, dan pakaian.

“Perbuatan cabul dilakukan dengan membawa para santri ke kamar pribadinya. Karena terus berlangsung dan korban bertambah banyak, sebagian dari orang tua santri melapor ke Polres Tulangbawang,” kata Kapolres. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: