Bukalapak Go Public, Incar Dana Rp 21,9 Triliun

ilustrasi bukalapak

EDITOR.ID, Jakarta,- Bila tidak ada aral melintang dalam waktu dekat perusahaan e-commerce Indonesia, PT Bukalapak.com Tbk berencana menawarkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat Initial Public Offering (IPO). Jumlah saham yang akan dilepas sebesar 25.765.504.851 saham biasa.

Calon emiten unicorn pertama yang IPO ini ditargetkan bakal meraup dana segar sekitar Rp 21,9 triliun.

Untuk masa penawaran awal (bookbuilding), Bukalapak menetapkan kisaran harga penawaran Rp 750-Rp 850 per saham.

Dari jumlah saham baru yang dilepas, Bukalapak memberikan jatah bagi investor retail melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) minimal 2,5% dan akan disesuaikan apabila terjadi kelebihan permintaan.

ilustrasi bursa saham
ilustrasi bursa saham

Berikut adalah tata cara pemesanan pembelian saham Bukalapak untuk penjatahan terpusat:

  1. Apabila investor belum memiliki rekening efek dan Rekening Dana Nasabah (RDN), segera hubungi perusahaan efek untuk membuka rekening efek. Nantinya, investor akan memiliki Single Investor Identification (SID), Sub-rekening Efek (SRE), dan RDN.

  2. Kemudian, hubungi PIC perusahaan efek untuk menyampaikan pernyataan minat pembelian saham pada masa penawaran awal (9 Juli 2021-19 Juli 2021). Pasalnya, penyampaian minat pembelian dan/atau pembelian saham Bukalapak hanya dapat dilakukan di perusahaan efek di mana investor membuka SRE.
  3. Penyampaian minat tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah diisi dan ditandatangani ke e-mail yang diberikan masing-masing perusahaan efek. FPPS IPO Bukalapak dapat diunduh di tautan https://about.bukalapak.com/id/investor-relations/

Sebagai catatan, jumlah maksimal lot pemesanan saham tidak ditentukan. Akan tetapi, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka akan dijatahkan dan sisa pembayarannya akan dikembalikan.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin pun memaparkan bahwa sejumlah investor yang mempercayakan dananya menopang bisnis perusahaan selama ini. Namun dia menegaskan sebagian besar pemegang saham masih dimiliki Indonesia.

Beberapa nama yang disebut di antaranya Grup Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK, lewat PT Kreatif Media Karya/KMK Online), Microsoft, perusahaan investasi dana abadi Singapura (GIC), Shinhan dari Korea Selatan, Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd, Mandiri Capital, dan StandChart (Stardard Chartered).

“Bukapalak mendapat kepercayaan strategis dari pemegang saham strategis, perusahaan tekno terkemuka Emtek, Microsoft. Perusahaan investasi GIC, Shinhan, Mandiri Capital, StandChart. Mayoritas pemegang saham masih dimiliki Indonesia,” ujar Rahmat dalam public expose Bukalapak secara virtual, yang disiarkan langsung lewat akun Youtube, Jumat kemarin.

ceo bukalapak rachmat kaimuddin
ceo bukalapak rachmat kaimuddin

Menurut Rahmat Kaimuddin, hajatan untuk masuk pasar modal ini merupakan langkah besar yang dilakukan perseroan.

Dia mengungkapkan setelah mendapatkan dana segar dari IPO Bukalapak akan fokus pada pengembangan digitalisasi, khususnya untuk memajukan para mitra Bukalapak yang sebagian besar adalah UMKM.

“Banyak UMKM yang belum tersentuh teknologi, itulah masalah yang ingin kami pecahkan dan kami atasi,” kata Rahmat.

Rahmat bilang, perkembangan ekonomi digital saat ini sangat pesat, sayangnya kata dia para pelaku usaha kecil seperti UMKM tidak memiliki akses perkembangan teknologi digital yang pesat tersebut.

“Bagaimana teknologi mendorong agar UMKM bisa naik kelas dan mengakses pasar seluas-luasnya dan menjalani proses bisnis yang lebih,” katanya.

Dalam prospektus ringkas yang dipublikasikannya, Bukalapak menawarkan saham kepada masyarakat dengan harga berkisar antara Rp 750 sampai Rp 850 per saham.

Dana yang berhasil diraup nantinya, sekitar 66 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15 persen dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia.

Lalu sekitar 1 persen untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1 persen untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1 persen untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1 persen untuk PT Five Jack. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: