Solo, Jawa Tengah, EDITOR.ID,- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengukir sejarah untuk kali pertama tumbang di Solo yang selama ini jadi kandang banteng atau salah satu daerah kekuatan basis massanya di Jawa Tengah. Paslon yang diusung PDIP, Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho ditaklukkan paslon yang di endorse Jokowi, Respati Ardi dan Astrid Widayani.
Pasangan calon nomor urut 1 yang diusung PDIP, Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Gage) sementara hanya mampu meraih 39,76 persen suara atau 108.788 suara. Sedangkan lawan PDIP yakni calon Wali Kota Solo nomor urut 02, Respati Ardi dan Astrid Widayani unggul telak dengan memperoleh 60,24 persen suara atau 164.689 suara dalam hasil hitung suara Pilkada Solo.
Hasil ini merujuk perhitungan cepat atau quick count yang digelar berdasarkan data dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Solo, Jawa Tengah. Pada Rabu (27/11/2024) malam pukul 19.15 WIB.
Perolehan suara itu dihitung Bawaslu dari data petugas pengawas Pemilu yang ada di TPS. Data yang masuk mencapai 89,25 persen.
Pengaruh Besar Jokowi Ajak Warga Solo Coblos Respati-Astrid
Lagi-lagi peran Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sangat besar atas kemenangan yang diraih pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Solo nomor 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani. Jokowi “turun gunung” ikut mengawal Respati-Astrid saat menyapa warga dan berkampanye.
Respati Ardi dan Astrid Widayani selama kampanye mendapat endorse dari Jokowi. Setiap blusukan ke rumah warga dan pasar-pasar di Solo, paslon yang didukung oleh partai KIM Plus banyak ditemani Jokowi. Bahkan mantan walikota Solo itu beberapa kali memperkenalkan Respati Ardi dan Astrid ke warga dan para massa pecinta Jokowi di Solo.
Pertanda Akhir Era Kekuasaan PDIP di Solo
Kemenangan paslon yang didukung Jokowi dan KIM Plus menandai akhir era berkuasanya PDIP di Kota Solo. Sebelumnya, PDIP selalu menang dalam kontestasi di Kota Solo. Kali ini, keluarga Jokowi mampu menumbangkan kader banteng ketika mereka berhadap-hadapan.
Sejak pertama kali diadakan coblosan langsung di Solo, PDIP menempatkan kadernya empat kali sebagai pemenang. Saat Pilwalkot Solo 2005, Jokowi menang hingga menjabat wali kota periode 2005-2010. Jokowi kembali menduduki kursi wali kota Solo periode 2010-2012 hingga berganti jabatan setelah menang pada Pilgub DKI Jakarta 2012.
Sisa masa pengabdian wali kota Solo 2012-2015, membuat Jokowi digantikan wakilnya FX Hadi Rudyatmo. Saat pemilihan 2015, FX Rudy juga menang hingga menjabat wali kota periode 2016-2021.