Benarkah Ada Pompa Air Mati? Lagi Dicari…

Basuki mengungkapkan ratusan pegawai itu akan melakukan survei terkait penyebab banjir di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). Salah satu yang disurvei tanggul yang jebol di kawasan Kemang Pratama, Bekasi.

“Saya hari ini menerjunkan 280 pegawai PUPR ke 180 titik banjir berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dua hari ini mereka survei penyebab banjirnya,” ucap Basuki, Jumat (3/1/2019).

Kementerian PUPR akan mencatat seluruh penyebab banjir untuk dibahas pada Senin (6/1/2020) mendatang. Dari situ, pihaknya akan melakukan evaluasi infrastruktur di kawasan titik banjir.

“Kami akan menginventarisasi. Senin (6/1/2020) akan kami kerjakan karena kami mengejar tanggal 11 Januari 2020 yang katanya mau jadi (puncak hujan), 11,12, 13, 14, 15 Januari 2020 kan, itu kami akan persiapan di situ,” jelas Basuki.

potensi hujan lebat

Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengatakan potensi hujan lebat masih menghantui kawasan Jabodetabek sampai pekan depan.

Pasalnya, wilayah Jabodetabek saat ini belum memasuki puncak musim hujan. Dengan demikian, masih ada potensi hujan yang lebih deras dalam beberapa hari ke depan.

Diketahui, sepanjang malam pergantian tahun kemarin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut banjir dipicu kerusakan ekosistem dan ekologi. Selain itu, banjir terjadi karena masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Sementara itu Menteri Basuki menyebut banjir terjadi karena masalah normalisasi Sungai Ciliwung yang belum selesai.

Saat ini masih ada sungai sepanjang 17 kilometer yang belum dinormalisasi dan pada saat banjir kemarin airnya meluap kemana- mana.

“Namun, mohon maaf Bapak Gubernur (Anies Baswedan), selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 kilometer itu yang sudah ditangani dinormalisasi 16 km. Di 16 km itu kita lihat insyaallah aman dari luapan,” kata dia.

Namun, tuduhan tersebut disanggah semua oleh Anies. Salaha satunya berkaitan dengan masalah sampah.

penyebab banjir

Anies menyebut soal sampah menjadi penyebab banjir ini justru harus dicek kembali, sebab di beberapa titik banjir ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah justru malah tak menjadi daerah dengan produksi sampah yang cukup tinggi.

“Halim itu setahu saya enggak banyak sampah. Tapi, bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi, Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan,” kata Anies di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/1).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: