Benarkah Ada Pompa Air Mati? Lagi Dicari…

EDITOR.ID, Jakarta,- Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menduga pada tanggal 1 pagi pompa di sejumlah wilayah Jakarta tidak bekerja. Terhadap masalah ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono langsung memerintahkan 280 pegawainya cari dan selidiki kenapa banjir bisa terjadi dan dimana sumber penyakitnya.

Kenapa air tidak mengalir dengan baik ke laut. Apakah memang pompanya tak berfungsi? Semua akan diteliti pegawai PUPR yang diterjunkan Menteri Basuki.

Pompa Air penyedot banjir

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mencurigai Pompa Air penyedot banjir pada malam Tahun Baru, tidak optimal bekerja. Disinyalir ada yang tidak beroperasi karena anggarannya minim.

“Saya curiga ketika tanggal 1 pagi, malam itu pompa di Pluit, dimana (penempatan pompa,red) di pinggir pantai itu, tidak bekerja, oleh karena itu Presiden langsung mendatangi Pluit secara mendadak untuk memastikan apakah pompa jalan atau tidak,” katanya sebagaimana dikutip dari wawancara Agus Pambagio dengan Metro TV.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio saat diwawancarai oleh News Metro TV (Sumber Foto: Youtube Akun Metro TV News)

“Pasti saya yakin pompa itu tidak bekerja. Penyakitnya tidak bekerja karena apa? Solarnya tidak ada. Anggarannya sudah keluar tapi solarnya dijual,” sambung Agus.

Musim hujan ini masalah klasik yang seharusnya bisa diprediksi dan bisa diantisipasi?

“Ya, BMKG kan sudah kasih report kasih warning bulan depan sudah hujan, nah kalau sudah dikasih perkiraan harusnya Pemprov langsung inisiatif ayo kita bereskan pompanya, coba hidupkan, matikan hidupkan (dicek kondisi pompa,red), jika ga ada masalah oke siap,” kata Agus Pambagio.

“Nah saya memperkirakan dan patut diduga dan agak yakin, pompa itu tidak berjalan,” papar Agus.

Karena posisi Jakarta menurut Agus, permukaannya sudah dibawah laut, sehingga air yang menggenang itu harus dipompa dan dibuang ke laut yang sudah ditanggul. Karena air itu tidak bisa ke laut dan macet.

Kritikan juga datang dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Politisi PDIP ini menilai pemerintah DKI tidak siap menangani banjir Jakarta. Buktinya, Prasetio berujar, peralatan dan perbekalan (alkal) Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI tidak berfungsi dengan baik saat banjir Jakarta mulai menerjang.

Dia menemukan aki yang dipakai sebagai daya pengoperasian pompa air tak berfungsi. Padahal, lanjut dia, DKI membeli aki itu pada November 2019.

“Artinya persiapan ini, dia (DKI) tidak siap. Seharusnya dengan adanya curah hujan mulai turun, udah cek barang semua untuk kita perang di lapangan. Perang kita dengan air kan,” kata Prasetio saat ditemui di kantornya, Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis malam, 2 Januari 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: