EDITOR.ID, Jakarta,- Maraknya seruan aksi demo pada 11 April 2022 penuh tipuan. Karena dua hari jelang demo polisi tak pernah menerima surat pemberitahuan. Jika benar ada yang menggelar aksi tanpa ijin, maka polisi akan menindak tegas dan membubarkan aksi.
Bulan suci Ramadhan 1443 H yang seharusnya dijadikan bulan membersihkan dosa dan mengurangi perbuatan dosa, justru dinodai oleh aksi kelompok tertentu memprovokasi dan menyebarkan sikap permusuhan untuk melawan pemerintah. Mereka mengajak mahasiswa untuk menggelar aksi demo.
Uniknya isu demo yang akan dipakai dibuat mengada-ada. Salah satunya isu kenaikan BBM. Ternyata kenaikan BBM terjadi di jenis BBM Pertamax yang digunakan untuk orang kaya.
Mereka juga membuat isu soal penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan Presiden. Padahal baik pemerintah maupun DPR adem ayem terkait isu ini.
Namun di media sosial marak penyebaran ujaran-ujaran memprovokasi dan mengajak orang lain menggelar aksi demo yang tujuannya tak jelas. Konon kabarnya ada agenda terselubung dari pihak-pihak “penjahat” yang selama ini dendam dengan Presiden Joko Widodo memanfaatkan media sosial sebagai alat provokasi.
Puncaknya beredar marak di media sosial seruan demonstrasi pada 11 April 2022. Dalam ajakannya, kelompok ini mengajak mahasiswa hingga pelajar STM. Mereka mengklaim sudah ada peserta dari mahasiswa dan pelajar STM yang bersedia hadir. Jadi ada teman-temannya.
Akan tetapi sampai saat ini, pihak kepolisian mengaku belum menerima pemberitahuan apapun terkait demo tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menuturkan pihaknya akan membubarkannya jika mereka tetap menggelar demo tanpa izin.
?Tentunya ada UU Nomor 9 Tahun 1998 Pasal 18 soal demo atau unjuk rasa yang tidak mendapat izin atau laporan kepolisian ini dapat dibubarkan,? tegasnya, Jumat (8/4/2022), seperti dilansir dari detiknews.
Lebih lanjut, Zulpan menjelaskan bahwa setiap pelaksanaan demo wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada polisi 3?24 jam sebelum aksi.
Namun hingga kini, pihaknya mengaku belum menerima pemberitahuan dari kelompok manapun terkait demo 11 April tersebut.
Maka dari itu, Zulpan menegaskan pihaknya tidak akan memberikan izin ke pihak manapun karena belum ada surat pemberitahuannya.
Kemudian, Zulpan juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan seruan demo yang beredar di media sosial tersebut.
Hal itu lantaran seruan demo tersebut sampai saat ini masih belum jelas kebenarannya.
Pihaknya belum bisa menyampaikan adanya kelompok yang akan turun pada 11 April mendatang, baik kelompok STM atau sebagainya karena belum ada pemberitahuan.
Sehingga ia pun meminta kepada masyarakat untuk jangan percaya terkait adanya demo tersebut. (tim)