7.150 Pemudik Masuk Kota Semarang

Semarang – Pendataan secara digital terhadap para pemudik yang masuk ke Kota Semarang terus dilakukan aparat Satlantas Polrestabes Semarang. Dalam pendataan yang menggunakan aplikasi yang dinamakan Sidatang (Sistem Pendataan Pendatang) tersebut, diketahui hingga saat ini sudah ada 7.150 pemudik yang tiba di Kota Lunpia ini.

”Ada sekitar 7.150 pemudik yang sudah masuk ke Kota Semarang hingga saat ini. Itu diketahui dari jumlah formulir yang berada di dalam aplikasi tersebut yang telah diisi oleh para pemudik itu. Mereka kami data dari bandara, pelabuhan dan terminal bus,” ungkap Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBPYuswanto Ardi, kemarin.

Dari ribuan pemudik yang sudah terdata masuk ke Kota Semarang, lanjut dia, paling banyak berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. ”Setelah sampai Semarang tujuan mereka paling banyak ke daerah Tembalang dan Banyumanik,” ujarnya.

Yuswanto membeberkan, pendataan pemudik secara digital tersebut sudah diterapkan pihaknya sejak Minggu (12/4). Terkait langkah sistem pendataan digital yang baru kali pertama diterapkan di Polrestabes Semarang dan nantinya akan diterapkan di Polres lain di Jawa Tengah, lanjut dia, sudah berjalan lancar dan tidak ada kendala.

Dipandu

Sebab, dalam pendataan tersebut para pemudik akan dipandu oleh anggota Satlantas yang sudah berada di pintu keluar di bandara, pelabuhan dan terminal bus di Semarang. Begitu berada di lokasi tersebut anggota yang sudah menggunakan masker dan face shield langsung mengarahkan pemudik untuk memotret barcode yang berada di dalam kertas dengan menggunakan ponsel mereka.

”Jadi, anggota membawa barcode yang sudah berada di dalam secarik kertas kemudian penumpang atau pemudik yang baru datang diminta untuk memotretnya,” jelasnya. Setelah difoto dan barcodetersebut di-scan, lanjut dia, pihaknya akan mengarahkan penumpang tersebut untuk mengakses http://formpendatang. semarangkota.go.id/.

”Setelah berhasil masuk ke sana (akses), penumpang bisa mengisi formulir yang berisi tentang identitas diri, asal keberangkatan hingga tempat tujuan yang dikunjungi. Dalam mengisi di Sidatang, pemudik wajib menyertakan NIK supaya data valid,”ujarnya.

Sistem pendataan digital tersebut, lanjut dia, untuk saat ini baru diterapkan di pintu kedatangan bandara, pelabuhan dan terminal bus, belum di stasiun. ”Untuk di stasiun belum diterapkan karena rute Jakarta – Semarang dari tanggal 1-14 April ditutup. Hari ini, kita mulai sediakan barcode,” jelasnya. (dealova)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: