5.000 Naker Klaim ke Jamsostek Kediri

EDITOR.ID – Kediri, Sekitar 5 ribu orang tenaga kerja dari Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah mengajukan klaim jaminan di BPJAMSOSTEK Cabang Kediri, karena mereka telah diberhentikan perusahaannya saat masa pandemi COVID-19.

“Di Kediri untuk PHK (pemutusan hubungan kerja) tidak seperti di kota lain. PHK sedikit, yang banyak dirumahkan dan sekarang mereka sudah kembali lagi (bekerja),” kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Kediri Agus Suprihadi di Kediri, Senin (7/9).

Ia mengemukakan, ada sekitar 5.000 tenaga kerja yang telah dirumahkan saat masa pandemi COVID-19 tersebut. Data itu sejak April 2020. Mereka mengajukan klaim jaminan ke BPJAMSOSTEK Cabang Kediri.

Di Kediri yakni wilayah Kabupaten dan Kota Kediri ada kurang lebih 93 ribu pekerja, sedangkan di Kabupaten Nganjuk kurang lebih 13 ribu pekerja.

Dengan jumlah sekitar 5.000 tenaga kerja yang mengajukan klaim, masih banyak warga yang masih bekerja.

Pihaknya tetap memberikan pelayanan yang maksimal untuk warga yang mengajukan klaim tersebut di masa pandemi COVID-19. Jika sebelumnya semua layanan bisa offline, sekarang layanan juga dioptimalkan untuk daring. Satu petugas bisa melayani 4-5 orang secara daring.

“Kami sudah layanan tanpa kontak fisik. Jadi seluruh peserta yang datang tidak bertemu langsung (petugas) tapi virtual, melihat monitor. Semua ditangani oleh petugas kami, satu orang petugas bisa melayani banyak orang, 4-5 orang,” ujar dia.

Dalam sehari, pihaknya membatasi orang yang datang langsung ke kantor, yakni 60 orang. Sedangkan, yang mengajukan pelayanan daring sebanyak 87 orang, sehingga sehari bisa melayani hingga 147 orang.

“Ini hubungannya dengan pandemi. Kami bisa mencegah penyebaran virus, maka memberikan pelayanan tersebut. Ada 10 monitor yang dimanfaatkan. Ini mulai April sampai seterusnya,” kata dia.

Di hari pelanggan nasional, pihaknya juga membuat terobosan. Konsep yang dikemas saat pelayanan seperti di pantai. Pelayanan tersebut berlangsung dua hari, yakni Jumat (4/9) serta Senin (7/9).

Petugas di depan bahkan mengenakan baju santai seperti di pantai dan tetap mengenakan alat pelindung diri (APD). Protokol kesehatan ketat juga diberlakukan, dengan mengecek suhu tubuh warga yang datang ke kantor, memberikan cairan pembersih tangan, serta pemberlakukan jaga jarak.

“Konsep setiap tahun berbeda, dan tahun ini pantai. Setiap peserta diharapkan bisa terhibur, santai, bisa menikmati suasana pantai di kantor. Hari pelanggan nasional itu membuat inovasi yang tujuannya memberikan pelayanan yang berbeda dengan hari sebelumnya,” kata Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: