Jakarta, EDITOR.ID,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menetapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka meski belum diumumkan secara resmi. Politisi Partai Nasdem ini tidak tinggal diam. Syahrul Yasin Limpo bergerak melakukan perlawanan. Usai menghadap Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Yasin Limpo diam-diam mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengungkap adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oknum pimpinan KPK.
Syahrul Yasin Limpo mendatangi markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/10/2023) untuk memberikan kesaksian terkait laporan dari masyarakat adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oknum pimpinan KPK. Mantan Gubernur Sulsel ini konon kabarnya telah diperiksa sebanyak tiga kali oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Sebelum ke Polda Metro Jaya Syahrul juga sempat menyambangi kantor Kementerian Pertanian. Ia kemudian meluncur ke Polda Metro Jaya. Yasin Limpo tiba di Polda Metro Jaya menggunakan mobil Toyota Vellfire hitam dengan pelat nomor B 1169 ZZH. Begitu tiba, politikus Partai NasDem tersebut langsung berjalan masuk ke Gedung Propam Polda Metro Jaya. Ia membeberkan semua hal yang ia alami terkait adanya dugaan pemerasan.
Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan kasus dugaan adanya pemerasan oleh oknum pimpinan KPK terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat sekitar tanggal 12 Agustus 2023. Pihak penyidik Ditreskrimsus langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.
Konon ada enam saksi yang diduga mengetahui soal kasus pemerasan tersebut telah diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 28 Agustus 2023. Salah satunya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diperiksa Polda Metro Jaya.
Selain Yasin Limpo, Ditreskrimsus juga memeriksa Sopir dan ajudan Mentan Syahrul Yasin Limpo bernama Heri dan Panji Harianto.
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo mengungkapkan pemeriksaan sejumlah saksi akan membuat terang benderang kasus ini. “Sudah dipanggilnya saksi-saksi dalam proses penyelidikan, maka akan semakin terang perkara pemerasan tersebut, sehingga kasus ini akan tuntas,” ujar Yudi Purnomo, mantan penyidik KPK.
Yudi menyampaikan, penyidikan Polda Metro bisa menjadi upaya bersih-bersih di tubuh KPK. Dia juga menyinggung sosok Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang pernah menjadi pejabat KPK akan memudahkan pengusutan perkara tersebut.
“Kapolda Metro Jaya merupakan mantan penyidik dan Deputi Penindakan KPK tentu ingin KPK yang lurus dan tidak bermain perkara yang ditangani,” imbuhnya.