Tolak Duet Anies-AHY, Nasdem Nyatakan Belum Deal dengan Demokrat-PKS untuk Berkoalisi

Partai besutan Surya Paloh ini tak memberi lampu hijau atas syarat Partai Demokrat untuk "mendesak" mengusung putra sang pendiri partai, AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres)nya Anies. Tawaran tersebut yang membuat rencana koalisi Partai Nasdem dengan Demokrat-PKS terancam tak terwujud.

Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Nasdem berpotensi besar menolak tawaran koalisi dengan Partai Demokrat jika partai ini memaksakan diri mengajukan nama Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024.

Partai besutan Surya Paloh ini tak memberi lampu hijau atas syarat Partai Demokrat untuk “mendesak” mengusung putra sang pendiri partai, AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres)nya Anies. Tawaran tersebut yang membuat rencana koalisi Partai Nasdem dengan Demokrat-PKS terancam tak terwujud.

Partai NasDem menegaskan belum ada kesepakatan atau deal soal duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Agus Harimurty Yudhoyono. NasDem baru akan memfinalkan nama calon presiden yang diusung di Pilpres 2024 pada November mendatang.

Nasdem Juga Berpotensi Usung Ganjar Pranowo dengan Sinyal ini

Bahkan dari sinyal yang terungkap, Partai Nasdem juga berpotensi lebih cenderung mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres jika syarat yang diajukan Nasdem bisa dipenuhi oleh Ganjar yakni mundur dari PDI Perjuangan.

Untuk mengusung Ganjar Pranowo tidak sulit bagi Partai Nasdem. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini bisa menggandeng Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN. KIB hingga kini belum mengusung nama Capres secara final.

Koalisi Nasdem dan KIB –koalisi yang konon kabarnya dibawah kendali Presiden Jokowi– juga berpotensi terjadi setelah petinggi partai Nasdem menyatakan bahwa Capres yang akan diusung Nasdem syarat utamanya harus mampu melanjutkan pembangunan yang telah dicapai Presiden Joko Widodo.

Pernyataan petinggi Partai Nasdem ini menyiratkan jika Partai Nasdem lebih cenderung memilih Capres yang pro Jokowi. Sementara baik Anies Baswedan maupun AHY keduanya sangat berseberangan dengan Jokowi bahkan banyak mengkritik pembangunan di era Jokowi.

Sementara KIB sudah sejak awal adalah koalisi yang “dikendalikan” Presiden Jokowi untuk mengusung capres yang mampu melanjutkan arah kebijakan dan pembangunan yang telah ia lakukan. Jika pandangan politik condong ingin melanjutkan keberhasilan pemerintahan Jokowi maka capres yang dilirik adalah Ganjar Pranowo.

Oleh sebab itu pemaksaan kehendak Partai Demokrat untuk mengusung AHY sebagai Cawapres, ditolak mentah-mentah oleh Partai Nasdem. Apalagi Partai Demokrat tak mampu memberikan komitmen akan meneruskan pembangunan yang telah dicapai Presiden Jokowi.

Nasdem Nyatakan Belum Ada Deal dengan Demokrat untuk Berkoalisi

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan partainya dan Demokrat belum deal dan belum ada ikatan koalisi. Sehingga, lanjut Ali, partainya tidak bisa menanggapi usulan Demokrat soal “paksaan” menduetkan Anies Baswedan dengan AHY. Nasdem menolak duet Anies-AHY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: