The Washington Post Ungkap Detik-Detik Mengerikan di Tragedi Kanjuruhan

Analisa ini dilakukan dengan cara menjahit serangkaian video yang mereka himpun dan verifikasi. Video tersebut berisi kronologis detik-detik menegangkan peristiwa tersebut. Tragedi mengerikan itu hanya berlangsung sekitar tiga jam dari jam 10 malam sampai jam 1 dinihari.

Jakarta, EDITOR.ID,- Salah satu media berpengaruh di Amerika Serikat, The Washington Post ikut menganalisa peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang dan lebih dari 300 luka-luka. Bagaimana suasana kepanikan penonton, tangisan mereka, kebingungan hingga bergeletakan tak sadarkan diri.

Analisa ini dilakukan dengan cara menjahit serangkaian video yang mereka himpun dan verifikasi. Video tersebut berisi kronologis detik-detik menegangkan peristiwa tersebut. Tragedi mengerikan itu hanya berlangsung sekitar tiga jam dari jam 10 malam sampai jam 1 dinihari.

Secara keseluruhan, video-video itu menunjukkan ketegangan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

Dimulai dari wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan sekitar jam 21.39 WIB, dalam video terlihat suasana masih kondusif. Namun enam menit kemudian atau jam 21.45 WIB penonton turun ke lapangan.

Berdasarkan penelusuran The Washington Post, aparat menembakkan setidaknya 40 amunisi tak mematikan ke arah penonton, walau FIFA melarang tindakan tersebut.

Amunisi itu termasuk gas air mata, yang dianggap memicu kepanikan luas hingga para penonton berdesakan ke luar stadion.

The Washington Post tak merinci jumlah gas air mata yang ditembakkan. Namun, kepolisian menegaskan bahwa petugas hanya melepaskan 11 tembakan gas air mata.

Di tengah kesesakan akibat gas air mata, banyak penonton terjatuh dan terinjak-injak. Sementara itu, pintu yang terlalu sempit juga menyebabkan penonton sulit keluar.

Profesor Universitas Keele, Clifford Stott, juga melihat video-video yang dihimpun The Washington Post ini.

Stott kemudian mengatakan bahwa biang kerok tragedi ini adalah campuran antara tindakan polisi dan keburukan manajemen stadion.

Berikut detik-detik tragedi Kanjuruhan yang terekam dalam serangkaian video yang diverifikasi The Washington Post tersebut sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.

Jam 21.39 WIB

Wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir dengan kemenangan Persebaya atas Arema.

Jam 21.39 WIB

Wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir dengan kemenangan Persebaya atas Arema.

Para penggemar Arema alias Aremania tak terima tim idola mereka mereguk kekalahan pertama dalam 23 tahun belakangan, di kandang sendiri.

Ketika para anggota Arema bersiap meninggalkan lokasi, sejumlah penggemar turun dari tribun menuju lapangan untuk menghampiri pemain.

Jam 21.45 WIB

Ratusan penonton berhamburan di lapangan.

Dua menit setelah pemain Arema digiring keluar lapangan, pasukan keamanan mulai memukul mundur dan memecah massa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: