Tanpa Data dan Bukti, Stop Fitnah Pemilu Curang ke Publik

Yang sekarang terjadi dan ia baca di media justru banyak kasus penemuan copi C-1 Plano tapi diragukan keasliannya. Di Jakarta ada kejadian sebuah mobil dipergoki sedang membawa ribuan dokumen C-1 yang diragukan keasliannya dan memenangkan pihak yang selama ini menuduh curang.

“Bahkan baru-baru ini polisi di Jawa Timur juga membongkar ribuan dokumen C-1 dari massa yang akan berangkat ke aksi demo 22 Mei, dokumen ini diragukan keasliannya dan untuk apa akan dibawa ke Jakarta,” kata Urban.

Para pengunjuk rasa terus meneriakkan Pemilu Curang untuk membangun opini negatif pada institusi negara. Namun mereka tidak paham kecurangannya ada dimana karena tidak ada bukti dan fakta kecurangan. Bahkan Bawaslu telah tegas menolak gugatan mereka karena barang buktinya hanya mengandalkan kliping media online

Urbanisasi juga meminta sejumlah pihak menyetop narasi-narasi SARA seperti aseng, Indonesia dikuasai asing dan aseng, atau isu PKI untuk memprovokasi publik. Karena, percuma saja isu tersebut digembar gemborkan tidak akan direspon masyarakat.

“Isu tersebut adalah isu masa lampau, sejarah masa lalu, nah sekarang era generasi milenial yang ga paham soal isu tersebut, sekarang adalah era transparansi, keterbukaan dan digital, setiap orang selalu berpikir logika dan menggunakan nalar, makanya mereka tak terpancing pihak yang menggunakan isu ideologi. Namun isu ini sengaja terus dikelola secara massif untuk mendiskreditkan pihak lain,” kata Urbanisasi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: