Susi ART Ferdy Sambo Banyak Berbohong, Hakim: Kau Anggap Kami ini Bodoh

Hakim Semprot Susi ART Sambo: Ini Namanya Settingan

Susi kembali melanjutkan cerita soal Brigadir Yosua yang mau naik ke lantai 2 tapi dihalangi oleh Kuat Ma’ruf.

“Saya belum nanya Yosua lho. Kok saudara langsung sebut Yosua,” tutur Hakim.

“Kan saya teriak, om Kuat naik ke atas untuk nemui saya sama Ibu. terus om Kuat nanya ‘Bi kenapa Ibu?’. ‘Saya nggak tahu om’. Habis itu om Yosua mau naik ke lantai 2 tapi dihalau om Kuat,” tutur Susi.

“Om Kuat sambil ngomong, ‘om diapain ibu?’. Om Yosua ngomong ‘Saya nggak ngapa-ngapain ibu,” sebut Susi.

“Saya mau ngomong yang sebenarnya bukan begini kejadiannya’. Kalau sependengaran saya begitu. Habis itu saya bilang om Kuat ‘Udah om jangan ribut tolongin ibu dulu’. Terus sama-sama om Kuat bantuin ibu untuk memapah ke dalam kamar ibu,” sambung Susi menceritakan peristiwa sehari sebelum Yosua tewas itu.

Hakim kembali mempertanyakan bagaimana Susi tahu Kuat menghalau Yosua padahal Susi sedang berada di kamar mandi untuk membantu Putri Candrawathi.

Hakim: Kamu Anggap Kami ini Bodoh

“Saya mau nanya, masuk akal nggak sih cerita saudara ini? Sementara saudara menemukan saudara Putri tergeletak saudara meminta tolong, saudara bercerita tadi saudara Kuat dengan Yosua berantem ‘Jangan kau naik’. Masuk akal nggak?” tanya hakim.

“Kok saudara bisa memastikan saudara Kuat menghalangi Yosua? Tahu dari mana?” tanya hakim lagi.

“Om Kuat naik ke lantai 2. Habis itu om Kuat lihat Yosua mungkin di bawah mau naik ke atas,” ujar Susi.

“Loh kok mungkin? Nanti dulu, belum sampai situ. Inilah kalau ceritanya settingan ya seperti ini gitu loh. kok anggap kami ini bodoh? Kan tadi saya tanya ketika saudara menemukan saudara Putri tergeletak, saudara berteriak berharap siapapun yang mendengar membantu,” ujar hakim

“Tujuan membantu untuk apa? Untuk menaikkan ke kasur bukan? Tapi saudara malah bercerita saudara Kuat berantem dengan saudara Yosua, kan lucu nggak masuk di akal,” sambung hakim.

Susi adalah satu dari 11 saksi yang dihadirikan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam sidang Richard Eliezer.

Adapun 11 saksi yang dihadirkan, yakni Adzan Romer (ajudan), Prayogi Ikrata Wikaton (ajudan), Marjuki (Sekuriti Kompleks Duren Tiga), Damianus Laba Kobam (sekuriti).

Daryanto alias Kodir (ART), Daden Miftahul Haq (Ajudan), Abdul Somad (ART), Alfonsius Dua Lurang (Sekuriti), Farhan Sabilah (Pengawal yang bawa motor), Susi (ART) Leonardo Sambo (konsultan, kakak Ferdy Sambo). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: