Survei SMRC: Siapakah Capres yang Akan Dilirik Pendukung Jokowi? Ini

EDITOR.ID, Jakarta,- Jutaan relawan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, di seantero tanah air masih solid dan satu kata. Mereka menunggu komando dari Pak Jokowi, akan menyalurkan suara kemana pilihan dan dukungannya untuk Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang.

Dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan Ganjar Pranowo masih menjadi pilihan utama para pendukung dan pemilih Jokowi. Untuk perilaku pendukung Jokowi akan memilih Anies Baswedan masih statis.

Namun ada fakta yang menarik dan luar biasa dari temuan survei ini. Ternyata pemilih Jokowi ada yang mengarahkan dukungan untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Dan tren mendukung Prabowo makin meningkat.

“Jadi trennya, Ganjar selalu unggul. Kedua Prabowo, sementara Anies cenderung statis. Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen,” ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Sabtu (4/6/2022).

Prabowo dan Ganjar memang kerap berada di posisi teratas dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei terkait Pilpres 2024.

Namun belakangan, SMRC mencatat pemilih Jokowi dan Maruf banyak yang memutuskan beralih mendukung Menhan Prabowo di Pilpres 2024.

Saiful menjelaskan dalam survei-survei yang dilakukan SMRC selama setahun terakhir, masyarakat yang memilih Jokowi di Pilpres 2019, trennya cenderung memilih Ganjar, meski pun banyak juga yang bergeser ke Prabowo dan Anies Baswedan.

Pada medio Mei 2021 hingga Maret 2022 yaitu selama empat kali survei, Ganjar merebut suara paling banyak dari pemilih Jokowi.

Pergerakannya dari 32,8 persen pada Mei 2021, sempat melonjak 40,6 persen pada Desember 2021, dan terakhir turun jadi 36,9 persen pada Maret 2022.

Sementara, Prabowo Subianto meraih 24,6 persen pada Mei 2021, turun 22,4 pada Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen pada Maret 2022.

Selain itu, Anies Baswedan meraih 23,8 pada Mei 2021, dan 20,8 persen pada Maret 2022.

Saiful menambahkan peta dukungan pemilih Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 penting bagi siapa pun yang akan berkompetisi pada Pemilu 2024.

Perilaku pemilih Jokowi-Maruf tidak bisa hanya didasarkan keputusan partai.

Aspek-aspek dari partai politik lain, juga perlu dihitung mengingat jumlah suara PDI Perjuangan hanya sekitar 20 persen, sementara Jokowi-Ma’ruf memperoleh 55 persen suara pada Pemilu 2019.

“Kekuatan PDIP kan sekitar 20 persen lebih dari total pemilih nasional. Untuk meraih 50 persen plus, butuh dukungan partai lain. Dan pemilih Jokowi di 2019 kan bukan hanya dari PDIP. Ada dari Nasdem, Golkar, dan lain-lain,” kata dia.

Menurut dia, soal pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar, itu sebagai sesuatu yang wajar, walaupun Ganjar belum dikenal luas.

“Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar Pranowo sekarang Gubernur Jawa Tengah,” jelasnya.

Kemudian, yang mendapatkan limpahan suara lebih banyak dari Anies karena hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.

“Meskipun tadinya lawan pada Pilpres (2019), Prabowo belakangan bergabung di kabinet Jokowi,” ungkap Saiful Mujani.

Sementara, Anies yang sebelumnya berada di kubu Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi menteri, kemudian belakangan berlawanan dengan Jokowi.

“Maju jadi gubernur didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi. Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik,” tuturnya. (antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: