SKK Migas-Perusahaan Minyak Ingin Temukan Cadangan Migas Baru Via Pengeboran High Risk di Laut Dalam

Hal ini sejalan dengan upaya SKK Migas menggenjot kegiatan eksplorasi untuk mendukung ketersediaan cadangan migas untuk mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Ilustrasi Pengeboran Minyak di Laut Dalam Foto Tangkapan Layar Youtube

Masih di area yang sama, Mubadala juga berencana melakukan pengeboran 1 sumur eksplorasi untuk membuktikan potensi hidrokarbon di wilayah kerja mereka di Laut Andaman.

Rangkaian pengeboran laut dalam ini dilakukan pada wilayah kerja yang masih tahap eksplorasi sehingga biaya yang dikeluarkan masih belum tentu kembali di dapatkan oleh investor.

Pencarian migas dengan potensi signifikan tidak hanya dilakukan pada area laut dalam saja. BP selaku operator di tangguh juga menunjukan komitmen investasi eksplorasinya dengan melakukan tajak sumur eksplorasi di struktur Kepe Kepe, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengeboran sumur WOS.

Selain pengeboran, BP juga terus melakukan pencarian sumberdaya baru dengan melakukan akuisisi seismik 3D dengan teknologi yang memerlukan biaya mencapai sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun.

Investasi ini diharapkan akan memberikan hasil berupa target target eksplorasi baru sehingga dapat dilanjutkan dengan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi.

Hadirnya perusahaan-perusahaan migas utama dunia ini memberi gambaran bahwa Indonesia masih memiliki potensi eksplorasi yang menjanjikan, namun untuk mengembalikan industri migas kembali ke puncak dan menghasilkan produksi yang mampu mengurangi impor minyak serta dapat meningkatkan penerimaan negara.

Untuk mewujudkan hal tersebut, industri hulu migas memerlukan perbaikan di bidang fiskal dan regulasi perijinan sehingga meningkatkan kemudahan berinvestasi di Indonesia.

“Secara global, persaingan untuk memperoleh investasi akan terus meningkat, perlu dilakukan perbaikan fiskal yang radikal untuk tetap menarik di pasar global karena setiap negara akan terus memperkenalkan term & condition (T&C) fiskal yang lebih menarik.” ujar Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara di sela-sela gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition pada Kamis (27/7/2023). (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: