SKK Migas- Pertamina Rokan Hulu Gaet Perusahaan Ahli MNK untuk Kerjasama di Indonesia

Berdasarkan hasil assesment Energy Information Administration (EIA, 2013) Amerika Serikat, potensi MNK pada lima cekungan di Indonesia, terdapat sumber daya gas dan minyak in-place sebesar 303 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF) dan 234 miliar barel minyak (billion barrel oil/BBO).

Salah satu potensi sumber daya MNK itu berada pada cekungan Central Sumatera Basin

Namun, sejak 2018 SKK Migas kembali gencar mensosialisasikan potensi MNK termasuk turun langsung mencari perusahaan dunia yang ahli dalam pengeboran sumur MNK.

“Kami bersyukur kerja keras tersebut membuahkan hasil positif dengan masuknya salah satu perusahaan ahli MNK dunia untuk kerjasama dalam pengeboran sumur MNK di Rokan.

Meskipun awalnya perusahaan tersebut sempat membatalkan diri, namun SKK Migas berhasil menyakinkan dan alhamdulillah di 27 Juli 2023 kita sama-sama menyaksikan pemboran sumur MNK di Gulamo”, terang Benny.

“Ditekennya kerjasama PHR dengan major player unconventional (EOG) ke Indonesia menunjukkan bahwa potensi MNK Indonesia memang menjanjikan, sehingga dengan segala resiko yang ada, investor tersebut berani kerjasama untuk membuktikan potensj 895 juta barel in place minyak”, imbuh Benny.

Lebih lanjut Benny menyampaikan bahwa keberhasilan mendapatkan cadangan migas dari pengeboran MNK, diharapkan berpotensi merubah posisi Indonesia dari selama ini net importir minyak, kedepannya berpotensi menjadi net eksportir minyak.

Benny mencontohkan bagaimana keberhasilan Amerika Serikat (USA) yang merubah posisinya dari net importir menjadi net eksportir minyak dengan keberhasilan USA menemukan migas dari MNK.

Jika hasil pemboran MNK Gulamo dan MNK Kelok sesuai hipotesis, maka selanjutnya EOG akan melakukan full investasi. Kabar baiknya adalah EOG memiliki komitmen untuk transfer knowledge dengan perusahaan lokal dan menciptakan ekosistem / rantai pasok yang efisien dan efektif dengan melibatkan perusahaan lokal.

“Supply chain yang efektif dan efisien adalah adalah kunci kesuksesan MNK. Kehadiran EOG akan mendorong perusahaan lokal memiliki keahlian sebagai industri penunjang Migas MNK yang potensinya besar, sehingga manfaat bagi perusahaan lokal akan berkelanjutan,” kata Benny.

“Transfer knowledge merupakan strategi SKK Migas agar kedepannya perusahaan nasional dapat memiliki peranan dalam mengelola potensi MNK di Indonesia, sehingga menciptakan multiplier effect yang lebih besar”, tambahnya.

Setelah pengeboran MNK Gulamo dan MNK Kelok akan dilanjutkan dengan serangkaian pengetesan untuk membuktikan apakah hipotesa potensi cadangan migas dari MNK bisa dibuktikan.

Masih ada beberapa tahapan untuk membuktikannya dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sejak tajak atau sekitar pertengahan 2024.

Meskipun masih berproses, dengan hadirnya EOG dalam kerjasama pemboran MNK Gulamo dan Kelok sudah menunjukkan bahwa memang ada potensi MNK di Indonesia. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: