Ribuan Aremania Tumplek Blek Banjiri Stadion, Gelar Doa dan Kenang Kepergian 131 Korban Tragedi Kanjuruhan

Supporter Aremania Panjatkan Doa Satu Jiwa di Stadion Kanjuruhan

Malang, EDITOR.ID,- Pemandangan mengharukan terlihat di Stadion Kanjuruhan Malang, Jatim. Ribuan supporter Aremania tumpah ruah di stadion yang baru saja menjadi saksi bisu tragedi kematian ratusan rekan-rekan mereka Aremania demi mendukung klub idolanya bertanding.

Tuhan pun merestui doa para Aremania mengenang arwah teman-teman mereka. Stadion Kanjuruhan yang selepas magrib diguyur hujan rintik-rintik tiba-tiba berhenti. Ketika itu ribuan Aremania baru selesai salat berjamaah.

Pada Jumat (7/10/2022) tadi malam, Stadion Kanjuruhan dipenuhi ribuan warga Malang dan sekitarnya. Mereka sudah mulai memadati stadion di Kecamatan Kepanjen tersebut sejak selepas Ashar.

Ada yang datang dengan kendaraan roda dua, tak sedikit yang menggunakan bak terbuka. Seperti akan ada pertandingan Arema FC di kandang, dari tua, muda, anak-anak, hingga orang tua tumpah ruah di halaman Kanjuruhan.

Seorang ibu muda sore itu datang berdua dengan sang buah hati. Mereka berjalan kaki dengan menenteng bunga mawar merah dan putih. Dari pintu gerbang, ibu dan anak ini langsung menuju pintu 13 tribune selatan.

Keduanya langsung meletakkan bunga yang sudah menumpuk. Satu syal yang awalnya diikat di pinggang sang anak, diletakkan di sisi tumpukan bunga. Wanita itu lantas menundukkan kepala sambil memanjat doa.

Tak jauh dari pintu 13, tepatnya di depan pintu besar D, yang bersebelahan dengan gate 14, tampak sembilan orang memanjat doa. Suara pujian dalam bahasa Sansekerta terdengar lirih diiringi bunyi lonceng.

Tepat di depan masjid kecil Stadion Kanjuruhan, ribuan orang duduk bersila menghadap kiblat. Mereka membaca Yasin dan tahlil. Lantunan ayat suci ini menandai tahlilan tujuan hari dari Tragedi Kanjuruhan.

Ini adalah malam kelam di mana ratusan Aremania meninggal dunia. Selepas pertandingan Arema versus Persebaya itu sempat terjadi kericuhan yang berujung tembakan gas air mata. Gas ini akhirnya merenggut ratusan nyawa.

“Ya Allah semoga arwah-arwah Aremania-Aremania diterima di sisi Allah,” ucap pemimpin doa dengan pengeras, disambut kata “Aamiin” yang menggema kencang secara berbarengan.

Selepas itu ada santunan anak yatim. Tak lama berselang dilangsungkan tahlilan kedua. Ini menyambut para Aremania yang baru datang. Tepat pada pukul 19.53 tahlilan dimulai kembali.

Saat itu seiringan gadis muda melintas berbaris. Mereka berjalan perlahan sambil mengangkat bunga berbagai jenis di tangan. Mereka semua mengenakan kostum berwarna hitam dihiasi atribut Arema.

Gadis-gadis ini tak langsung menuju lokasi tahlilan. Mereka menuju pintu 13. Pintu ini jadi tujuan karena di sinilah puluhan Aremania, dari anak-anak hingga orang tua meninggal dunia. Di sini pusaranya dikenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: