Rahasia dan Kiat Sukses Berdagang Laris dan Berkah Ikuti Cara Rasulullah

Sebagian pengusaha kecil dan menengah berjuang mati-matian untuk mempertahankan dagangannya tersebut. Nah, untuk Anda yang belum mengetahui bagaimana cara berdagang Rasulullah SAW, simak penjelasan berikut ini.

Ilustrasi

Artinya: Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.  (Surat Asyura ayat 20 Al Qur’an)

Dari arti surah tersebut, kita tahu bahwasannya mengambil keuntungan atau uang ketika hidup di dunia itu seperti tidak ada artinya. Alasannya adalah kelak kita akan kekal di akhirat.

Menukil artikel A Muchlishon Rochmat di laman NU Online edisi Senin, 30 Juli 2018 dengan judul  “Berdagang Ala Nabi Muhammad” di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Nabi Muhammad saw. sudah menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur yang sukses, cemerlang, kaya raya, dan berdagang ke luar negeri lebih dari 18 kali.

Maka tidak heran jika emas kawin yang diberikan Nabi Muhammad saw. untuk Khadijah tidak tanggung-tanggung; 20 ekor unta dan 12,4 ons emas. Sebuah mas kawin yang besar sekali pada saat itu, bahkan pada hari ini.

“Pedagang yang baik adalah pedagang yang mudah dalam membeli dan mudah dalam menjual.” (HR. Bukhari, dari Jabir)

Jiwa mandiri Nabi Muhammad saw. sudah terbentuk sedari belia. Pada usia kanak-kanak, ia sudah menjadi penggembala kambing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat berumur 12 tahun, Nabi Muhammad saw. pertama kali belajar berdagang atau berwirausaha. Ia diajak pamannya Abu Thalib untuk ikut dalam rombongan dagang ke Syam (saat ini Suriah).

Sejak saat itu, Nabi Muhammad saw. semakin menekuni dunia usaha atau dagang. Merujuk buku Muhammad A Trader, Nabi Muhammad saw. sudah menjadi pemimpin kafilah dagang ke luar negeri pada saat usianya baru 17 tahun. Ia berdagang hingga ke 17 negara lebih. Diantaranya Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya.

Dari situ timbul pertanyaan, apa saja yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. bisa menjadi pengusaha yang cemerlang dan berhasil memenangkan persaingan pasar?

Strategi Rasulullah SAW Berdagang

Dalam buku Marketing Muhammad, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin sukses menjadi pedagang, pengusaha, atau entrepreneur seperti Nabi Muhammad saw.

Pertama, melakukan segmentasi, menetapkan target pasar (targeting), dan positioning.

Sebelum menjajakan suatu barang, Nabi Muhammad saw. memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebiasaan, cara hidup, cara makan dan minum, serta kebutuhan yang diperlukan masyarakat setempat.

Ia berhasil melakukan segmentasi sehingga ketika datang ke kota A maka barang-barang yang dibawa adalah ini dan itu. Ketika datang ke kota B maka barang yang dibawa lain lagi. Dan seterusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: