Rahasia dan Kiat Sukses Berdagang Laris dan Berkah Ikuti Cara Rasulullah

Sebagian pengusaha kecil dan menengah berjuang mati-matian untuk mempertahankan dagangannya tersebut. Nah, untuk Anda yang belum mengetahui bagaimana cara berdagang Rasulullah SAW, simak penjelasan berikut ini.

Ilustrasi

Nabi Muhammad saw. juga mahir dalam melakukan targeting. Ia tidak hanya memasuki satu segmen saja, ia memasuki semua segmen yang ada dalam masyarakat semenanjung Arab. Mulai dari budak hingga kalangan elit kerajaan, bahkan sang raja.

Di samping itu, Nabi Muhammad saw. adalah seorang yang pintar dalam memosisikan diri dimanapun dia berada. Ia tidak pernah mengecewakan pelanggannya. Ia juga sangat menghormati pelanggannya, baik yang dewasa atau pun remaja.

Kedua, melakukan diferensiasi, bauran pemasaran, dan memiliki prinsip dalam menjual. Nabi Muhammad saw. adalah orang yang berpikiran out of the box. Ia berdagang dengan cara-cara yang beda, tidak konvensional digunakan pedagang lainnya pada saat itu.

Terkait hal ini, ada dua cara yang dilakukan Nabi Muhammad saw., yaitu menjalin hubungan yang baik (silaturahim) dengan pelanggannya dan melakukan ekspansi usaha ke wilayah-wilayah lain, buka hanya satu wilayah saja.

Yang tidak kalah penting, Nabi Muhammad saw. selalu menjelaskan kekurangan dan kelebihan barang dagangannya dengan jujur kepada para pelanggannya. Mematok harga sesuai dengan nilai komoditasnya dan tidak melakukan perang harga dengan pedagang lainnya.

“Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu.” Kata Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadist riwayat Buhari.

Nabi Muhammad saw. juga memiliki prinsip-prinsip manakala menjual barang dagangannya. Diantaranya adalah tidak menipu dalam mendeskripsikan barang dagangannya, tidak bersumpah yang berlebihan, jujur dalam timbangan dan takaran, serta tidak memonopoli komoditas.

Ketiga, melakukan branding dan pelayanan yang baik. Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai masyarakat Arab sebagai pribadi yang jujur dan bisa dipercaya sehingga ia mendapatkan julukan al-Amin. Personal branding ini tidak didapat secara singkat dan ujug-ujug, melainkan dalam waktu yang lama. Karena memiliki brand dapat dipercaya, banyak investor yang berinvestasi kepada Nabi Muhammad saw.

Maka tidak heran jika Nabi Muhammad saw. kerap kali berdagang tanpa modal sepeser pun, alias menjualkan barang dagangan orang lain dengan imbalan bagi hasil. Hal itulah yang menghantar Nabi Muhammad saw. menjadi seorang pengusaha atau pedagang yang jujur, profesional, dan disegani siapapun.

Nabi Muhammad saw. juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya. Ia sangat ramah dan menghormati pelanggannya. Bahkan, ia mendahulukan kepentingan pelanggannya atas dirinya sendiri. Soal ini, ada sebuah cerita menarik.

Suatu ketika Adullah bin Abdul Hamzah membeli suatu barang dari Nabi Muhammad saw. dan ia berjanji akan menemui Nabi Muhammad saw. di suatu tempat karena ada urusan tertentu.
Naasnya, Abdullah lupa kalau punya janji dengan Nabi Muhammad saw. Tiga hari setelahnya, dia baru ingat dan langsung ke tempat tersebut untuk menemui Nabi Muhammad saw. Ia terbelalak karena Nabi Muhammad saw. masih ada di tempat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: