Putri Candrawathi yang Ajak Dua Ajudan dan Kuat Ma’ruf ke Rumah Dinas untuk Habisi Brigadir Yoshua

Penasihat hukum terdakwa Ricky Rizal, Erman Umar menyebutkan bahwa Putri Candrawathi baru memberitahu tujuan perjalanan menuju rumah dinas setelah terdakwa Ricky Rizal, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf masuk ke dalam mobil. Mereka diberitahu untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua.

Jakarta, EDITOR.ID,- Dalam persidangan terungkap fakta ternyata istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang mengajak terdakwa Ricky Rizal, Richard Eliezer, dan Kuat Ma’ruf menuju rumah dinas Kadiv Propam Polri. Disanalah kemudian akan ada rencana Brigadir Yosua Nofriansyah Yosua Hutabarat dihabisi.

Penasihat hukum terdakwa Ricky Rizal, Erman Umar menyebutkan bahwa Putri Candrawathi baru memberitahu tujuan perjalanan menuju rumah dinas setelah terdakwa Ricky Rizal, Richard Eliezer, Kuat Ma’ruf masuk ke dalam mobil. Mereka diberitahu untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua Hutabarat.

Hal itu tertuang dalam eksepsi atau nota keberatan yang dibacakan penasihat hukum terdakwa Ricky di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Kamis (20/10/2022).

Menurut Erman, sebelum kejadian pembunuhan Putri Candrawathi secara aktif yang mengajak terdakwa Ricky Rizal ke rumah dinas Duren Tiga dengan alasan isolasi mandiri.

“Terdakwa Ricky Rizal mendapatkan arahan untuk menuju rumah dinas Duren Tiga setelah berada di dalam mobil,” ujar Erman.

Lagi-lagi, lanjut dia, keterangan tersebut termaktub dalam BAP konfrontasi pada 31 Agustus 2022.

Bripka Ricky disebut diperintahkan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua namun menolak permintaan bosnya itu. Setelah itu barulah eksekusi diperintahkan kepada Bharada Richard Eliezer.

Kemudian lanjut Erman Umar, kliennya berwajah pucat dan panik saat diperintahkan memanggil Bharada Richard Eliezer di rumah pribadi Ferdy Sambo, Saguling, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).

“Ketika terdakwa Ricky Rizal memanggil Richard Eliezer naik ke lantai tiga atas permintaan Ferdy Sambo, tampak wajah terdakwa Ricky Rizal pucat dan panik,” kata Erman di ruang sidang.

Erman juga mengklaim kliennya tidak memberitahukan niat jahat Ferdy Sambo kepada Bharada Richard lantaran bingung dengan apa yang didengarnya ihwal permintaan menembak Brigadir Yosua.

Hal itu, kata dia, termaktub dalam berita acara pemeriksaan (BAP) konfrontasi pada Rabu (31/8).

“Sesampainya saya di bawah menghampiri Richard Eliezer saya dengan perasaan bingung,” kata Ricky yang tertuang dalam eksepsi yang dibacakan tim kuasa hukumnya.

Ihwal dakwaan JPU yang mendakwa Ricky tahu semua rencana pembunuhan dan mendukung rencana jahat Ferdy Sambo dengan mengikuti ajakan Putri Candrawathi ke rumah dinas dengan dalih isolasi mandiri, kuasa hukum Ricky menilai itu mengada-ada.

“Peristiwa Saguling kontradiktif dengan surat dakwaan yang disusun oleh JPU, sehingga fakta menjadi kabur,” tutur Erman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: