Hukum  

Preman Ancam Pake Clurit Minta Uang, Sopir Pasrah Tak Ada Yang Berani!

presiden jokowi berdialog dengan para sopir kontainer di pelabuhan tanjung priok foto istana presiden

EDITOR.ID, Jakarta,- Belasan sopir truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tak menyia-nyiakan kesempatan saat bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Presiden Joko Widodo. Presiden sengaja mendatangi para sopir kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendengarkan keluhan dan curhatan mereka.

Sebelumnya para sopir ini mengeluh di twitter media sosial dan viral. Mereka mengaku sering dipalakin para preman. Bahkan para preman tak segan-segan mengancam dengan senjata tajam. Namun ironisnya tak ada warga masyarakat yang berani melawan. Apalagi polisi dan petugas keamanan nyaris tak terlihat di kawasan tersebut.

Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi sopir kontainer. Pria kelahiran Ngawi, 38 tahun silam ini menjelaskan bahwa para sopir kontainer kerap menjadi sasaran tindak premanisme.

?Begitu keadaan macet, itu di depannya ada yang dinaiki mobilnya, naik ke atas mobil bawa celurit atau nodong begitu, itu enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan,? ujar Agung.

?Karena dia takut, kalau posisinya nanti dia membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya. Maka dia lebih memilih tutup kaca. Dan itu memprihatinkan sekali begitu, Pak,? lanjutnya.

presiden dengarkan keluhan
presiden dengarkan keluhan

Hal ini diamini oleh rekannya sesama sopir kontainer, Abdul Hakim, yang menyebut bahwa kemacetan merupakan penyebab para preman bisa leluasa menjalankan aksinya.

?Kalau mungkin lancar, ini mungkin tidak ada, Pak. Jadi ini kendala kita ini kemacetan aslinya, Pak. Jadi kami mohon kepada Bapak Presiden, bagaimana solusi ini ke depannya, kami. Karena kami, Pak sakit hati sebenarnya, Pak kalau dibilang sakit hati. Saya kira begitu. Tidak ada kenyamanan untuk sopir kami, sopir-sopir yang mengemudi di Tanjung Priok,? keluhnya.

Selain soal premanisme, Abdul Hakim juga menceritakan soal banyaknya pungutan liar di sejumlah depo. Depo sendiri adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line. Menurutnya, para karyawan depo sering meminta imbalan berupa uang tip agar laporannya bisa diproses segera.

?(Mereka) itu meminta imbalan lah, kalau enggak dikasih kadang diperlambat. Itu memang benar-benar, seperti Fortune, Dwipa, hampir semua depo rata-rata. Itu Pak. Yang sekarang itu yang saya perhatikan itu yang agak-agak bersih cuma namanya Depo Seacon dan Depo Puninar, agak bersih sedikit. Lainnya hampir rata-rata ada pungli, Pak,? beber pria berusia 43 tahun tersebut.

?Jadi contoh, Pak. Kita kan bawa kontainer nih, kosongan lah atau pun mau ambil (dalam keadaan) kosongan. Nah, kita laporan, kan. Diambillah. Itu harus ada uang tip, ia bilang ?Boleh, ya?? atau lima ribu. Paling kadang-kadang lima belas ribu, ada yang dua puluh ribu. Itu, kalau enggak dikasih, ya masih dikerjakan cuma diperlambat.

presiden joko widodo memeriksa truk kontainer memastikan produk ekspor indonesia lancar
presiden joko widodo memeriksa truk kontainer memastikan produk ekspor indonesia lancar

Alasannya, ?Yang sana dulu, yang ada duitnya? katakan saya begitu, tapi kalau mereka itu enggak mau ngomong, Pak. Jadi begitu kira-kira, Pak pungli di dalam depo itu, Pak,? ungkapnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: