NU Pilih Ngalah

Namun ternyata atas rencana kegiatan harlah di atas ada dinamika yang sangat dinamis pada sebagian masyarakat Yogyakarta. Hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya komunikasi yang sehat kepada semua pihak.

Sehingga ada surat masuk ke PCNU Kota Yogyakarta dan muncul beberapa banner yang mengisyaratkan keberatan atas rencana kegiatan Harlah NU ke 94 oleh PCNU Kota Yogyakarta.

Maka dengan memperhatikan dinamika di masyarakat dan dalam rangka menjaga kemaslahatan serta kondusifitas Jogja sebagai city of tolerance serta merujuk pada kaidah penyelenggaraan kegiatan, PCNU yang sejak awal berpegang teguh pada kaidah fiqh; dar’u al-mafasid muqaddamun ‘ala jalb al-mashalih (menghindari kerusakan/mafsadah lebih didahulukan daripada mendatangkan mahlahah). PCNU mengambil keputusan untuk menghindari mafsadah (kerusakan, pertikaian, perpecahan yang kemungkinan muncul).

Dengan tanpa mengurangi hormat PCNU Kota Yogyakarta kepada Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, izinkan kami untuk menggeser lokasi acara tersebut ke tempat lain yang lebih membawa maslahah untuk semua elemen masyarakat Yogyakarta. Tentu pergeseran tempat ini adalah sesuatu yang sangat berat bagi PCNU. Tapi demi keamanan, kenyaman dan keharmonisan masyarakat, PCNU memandang lebih ashlah jika lokasi tersebut digeser ke tempat lain.

Bagi Nahdlatul Ulama, keamanan dan keharmonisan masyarakat adalah jauh lebih penting daripada yang lainnya, akan tidak bermakna jika kegiatan yang sedianya di tujukan untuk menjalin ukhuwah namun nantinya akan dicederai dengan kerusuhan dan pertikaian, Oleh karena itu, atas nama PCNU Kota Yogayakarta, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang telah sangat baik menerima dan menempatkan kami dalam posisi yang terhormat.

Harapannya silaturahim ini akan terus berlanjut, dalam wujud kegiatan-kegiatan lain yang produktif bagi kedamaian dan ketentraman masyarakat. Dan juga permohonan maaf kami sampaikan kepada saudara-saudara seiman yang lain, dengan harapan peristiwa ini jangan sampai melukai siapapun…

Wallahu a’lam..

Yogyakarta, 2 Maret 2020

Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama’

Kota Yogyakarta

H.M. Yazid Afandi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: