Misteri Pelecehan Istri Sambo di Magelang, Drama atau Fakta?

Namun polisi tak begitu saja percaya dengan pengakuan Sambo. Maka penyidik Timsus yang merupakan tim gabungan berangkat ke Magelang Jawa tengah. Tim melakukan penyisiran jejak alat bukti dan merekonstruksi ulang kejadian disana sebagaimana pengakuan Sambo.

Jakarta, EDITOR.ID,- Otak utama kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Irjen Ferdy Sambo beralasan merencanakan pembunuhan karena ia emosi korban telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi, di Magelang.

Namun polisi tak begitu saja percaya dengan pengakuan Sambo. Maka penyidik Timsus yang merupakan tim gabungan berangkat ke Magelang Jawa tengah. Tim melakukan penyisiran jejak alat bukti dan merekonstruksi ulang kejadian disana sebagaimana pengakuan Sambo.

 

Yang menjadi kejanggalan pihak penyidik, kenapa kemudian terjadi penembakan di rumah dinas Sambo hingga menyebabkan Brigadir J tewas.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan jika memang ada pelecehan semestinya Putri atau Sambo segera melaporkan dugaan pelecehan itu saat berada di Magelang.

Jika memang Sambo merasa harkat dan martabatnya diperlakukan tidak baik, ia bisa segera melaporkan pelecehan tersebut ke Polres Magelang. Apalagi Sambo seorang jenderal. Tapi kenapa justru ada kejadian yang tak diinginkan di Jakarta.

“Harusnya lapor dengan bukti ke Polres Magelang, sehingga bukti yang diperlukan bisa diperoleh oleh penyidik,” kata Agus kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).

Agus kemudian menyebut pelaku seharusnya dapat langsung ditangkap dan ditahan jika memang ada kejadian pelecehan seksual yang dialami Putri. Terlebih kejadian itu menyangkut pejabat Polri.

“Apalagi kejadian tersebut menyangkut pejabat Polri, mungkin dengan bukti yang cukup bisa langsung ditangkap dan tahan pelakunya,” jelasnya.

5 Tersangka Kasus Brigadir J

Kasus tewasnya Brigadir J dipenuhi berbagai kejanggalan sejak awal mencuat. Brigadir J baru diketahui tewas setelah 3 hari terjadinya peristiwa penembakan pada Jumat (8/7) sore.

Pada awal kasus ini diungkap ke publik, disebutkan Brigadir J tewas usai terlibat baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer (RE atau E) di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).

Atas kejanggalan-kejanggalan yang muncul, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk membuat terangnya kasus ini. Belakangan terungkap, Brigadir J tewas ditembak dan peristiwa meninggalnya direkayasa.

Polri menetapkan 5 tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat. Di antaranya Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Ferdy Sambo berperan memerintah Bharada E menembak Brigadir J dan merekayasa kasus tersebut. Sedangkan Bharada RE berperan menembak Brigadir J. Sementara Bripka RR dan KM berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan korban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: