Merawat Kebhinekaan Dengan Eksplorasi Nusantara

Kemudian saya beserta rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi eksplorasi “Tadabbur alam” untuk mengkaji keindahan Nusantara.

Namun dalam perjalanan tersebut sempat terhenti di Kledung, karena kondisi saat itu hujan dan potensi perbatasan tersebut menanjak dan macet, sehingga memutuskan untuk berhenti dan berteduh di tempat.

Lalu akhirnya saya tiba di lokasi tepat pukul 5 sore di lereng Gunung Sumbing di Dusun Garung, Desa Butuh Kecamatan Kalijajar Kabupaten Wonosobo.

Dan saya melakukan check – in and registration dan saya beserta rombongan istirahat untuk pemulihan tenaga kembali di base camp pertama.

Lalu kemudian hari melanjutkan kembali persiapan dengan matang dan sekaligus beristirahat di camp pertama lereng gunung sumbing dekat jalan raya akses Kabupaten Temanggung – Kabupaten Wonosobo sambil menikmati dinginnya suasana yang sejuk dan dingin.

Ketika bangun pagi, saya beserta rombongan melanjutkan untuk melakukan registrasi beserta rombongan untuk mengecek kembali peralatan dan bahan yang akan di lakukan selama pendakian.

Pukul 10 pagi saya di antar dengan menggunakan jasa ojek untuk menuju pos mula pendakian dengan membutuhkan waktu 15 menit.

Sedangkan jikalau tidak menggunakan jasa ojek, maka bisa jadi menggunakan waktu kurang lebih 1,5 jam – 2 jam.

Kemudian saya beserta rombongan melanjutkan kembali dalam perjalanan menuju ke pos 2 dengan jarak tempuh waktu 3 jam sekaligus rehat sejenak.

Kemudian saya beserta rombongan kembali ke pos 3, namun ada suatu kendala dalam perjalanan kami ketika pada saat perjalanan di landa hujan yang begitu lebat.

Dan konsekuensi saya beserta rombongan menggunakan jas hujan, namun dalam penggunaan jas hujan di rasa masih belum maksimal. Dan akibatnya seluruh isi yang ada di tas menjadi basah semua.

Ketika mencapai di pos 3, saya beserta rombongan mendirikan tenda. Namun dalam kondisi yang tidak memungkinkan di karenakan seluruh isi pakaian menjadi basah.

Dan itu hampir saja saya beserta kawan – kawan terkena hipotermia, Karena keterbatasan pakaian yang menjadi basah semua sehingga akhirnya pada waktu dini hari mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung sumbing.

Dan keputusannya untuk pending dan menambah satu hari untuk mencapai puncak. Setelah itu pada dinihari pukul 02:30 pada tanggal 17 Agustus melanjutkan kembali perjalanan dan hingga mencapai puncak tertinggi Gunung Sumbing 3371 MDPL.

Dalam kegiatan mendaki bagi saya adalah meningkatkan kembali pola bersyukur kepada sang illahi dengan “Tadabbur Alam” dan meningkatkan kembali dalam merajut “Mencintai Nusantara Indah”, karena pada dasarnya adalah eksplorasi untuk menjernihkan kembali atau refresh pikiran dan kejiwaan dari manusia akan syukur terhadap alam yang mampu memberikan kepada manusia untuk bermanfaat. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: