Mengubah BUMN Rumah Hantu Jadi Istana Peradaban

Tak hanya membenahi manajemen, Fachrodji juga menyulap suasana kantor PT Balai Pustaka yang tadinya kumuh, gelap dan seperti rumah hantu, kini jadi kantor yang nyaman dan menarik perhatian orang. Fachrodji menyebut kantornya sebagai istana peradaban.

Dari mulai wajah ruang depan ia sulap persis kantor modern dengan pintu otomatis. Jalan masuk menuju kantornya ia cat dengan lukisan mural yang eksotik. Halaman kantor dipenuhi bunga dan ada juga sepeda klasik penuh pot bunga cantik. “Ada sepeda yang dihiasi bunga cantik kalau anda lihat di luar tidak ada sepeda berhias bunga, kami membuatnya,” papar Fachrodji.

Di bawah jajaran direksi yang baru, Balai Pustaka kini mulai menanggalkan budaya lama. Kini, Balai Pustaka lebih terbuka, berusaha mengikuti perkembangan dan dinamika perkembangan karya sastra. Bahkan Balai Pustaka kini mulai memasuki era digital. BUMN ini mendapatkan order dari televisi berlangganan asal Malaysia, Aora TV.

Menurut Fachrodji, Balai Pustaka mengembangkan produk digital dan lebih kekinian, Maksudnya, redaktur membuat ulang beberapa judul buku yang disesuaikan dengan selera anak muda. Kemudian diformat dalam digital.

Tidak hanya segi tulisan, Balai Pustaka juga memiliki tim kreatif yang bertugas membuat grafik dan animasi menarik yang dapat mengundang orang untuk membaca. “Untuk menarik perhatian,” kata dia.

Fachrodji mengaku, Balai Pustaka kerap didatangi para sineas untuk mencari sumber inspirasi dalam pembuatan film. Beberapa sineas berkunjung ke perpustakan Balai Pustaka mencari judul buku yang bisa diangkat ke layar lebar dan sinema elektronik (sinetron).

“Kita membuat produk miniseri tivi berjudul “Sengsara Membawa Nikmat” cerita skenarionya diambil dari sebuah karya sastra, sudah kami produksi 24 episode dan sudah ditayangkan di stasiun tivi,” jelas Fachrodji.

Bagi Fachrodji, tidak ada penerbit di Indonesia yang punya kekayaan sehebat BP. “Sampai ada 6.000 judul lebih, dan kami punya segalanya. Jadi, tidak mungkin mati.”

Balai Pustaka juga tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan pembuatan animasi. Rencananya, ada proyek pembuatan film animasi yang ceritanya berasal dari karya sastrawan Indonesia. “Kita berencana membuat film legenda Siti Nurbaya dalam bentuk animasi dan berlatar belakang kekinian,” katanya.

Tak kurang dari setahun, pria asal Brebes ini mampu menyulap PT Balai Pustaka menjadi salah satu BUMN yang sehat. Ia merubah semuanya mulai dari budaya kerja hingga mindset SDM nya. Jadilah kini PT Balai Pustaka sebagai salah satu jajaran BUMN yang disegani.

Dalam membenahi PT Balai Pustaka, pria energik ini menggunakan filosofi pantun. Beberapa kali Fachrodji unjuk kebolehan membaca puisi di beberapa acara pementasan puisi dan juga pementasan mocopat. (Edi Winarto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: